BEIRUT, KOMPAS.com - Suriah kecam serangan udara AS ke milisi yang didukung Iran di timur negerinya pada Jumat (26/2/2021), yang mengibaratkan itu adalah tindakan pengecut.
Melansir Reuters pada Sabtu (27/2/2021), Suriah mendesak Presiden Joe Biden untuk tidak mengikuti "hukum rimba".
Pejabat milisi Irak yang dekat dengan Iran mengatakan bahwa serangan itu membunuh 1 ornag milisi dan melukai 4 orang lainnya.
Pejabat AS mengatakan bahwa mereka mengambil langkah dengan jangkauan serangan minimum, yang bertujuan menunjukkan pemerintahan Biden akan bertindak tegas, sambil berusaha menghindari eskalasi kawasan yang besar.
Washington dan Teheran sedang mencari pengaruh maksimal dalam upaya untuk melindungi kesepakatan nuklir Iran bersama kekuatan dunia pada 2015, tapi ditinggalkan Donald Trump pada 2018 setelah itu ketegangan regional melonjak dan ketakutan akan konflik skala penuh tumbuh.
"Suriah mengutuk keras serangan pengecut AS di wilayah Deir al-Zor dekat perbatasan Suriah-Irak," kata Kementerian Luar Negeri Suriah.
"Dia (pemerintahan Biden) seharusnya berpegang pada legitimasi internasional, tidak hukum rimba seperti pemerintah sebelumnya," lanjutnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh juga mengutuk serangan AS dengan menyebutnya "agresi ilegal" dan pelanggaran HAM serta hukum internasional.
Sementara, ketika ditanya oleh wartawan di Texas tentang pesan apa yang ingin dikirimkan Biden dari serangan itu, ia berkata, "Anda tidak dapat bertindak dengan impunitas. Berhati-hatilah."
Serangan udara, Jumat pagi waktu setempat (26/2/2021), menargetkan situs-situs milisi di sisi Suriah di perbatasan Irak-Suriah.
Menurut laporan, di sana kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran mengendalikan penyeberangan penting untuk senjata, personel, dan barang.
Sebelumnya, para pejabat Barat dan beberapa pejabat Irak menuduh kelompok-kelompok yang didukung Iran terlibat dalam serangan roket mematikan di situs dan personel AS di Irak selama sebulan terakhir.
Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, juga mengkritik serangan AS dan menyerukan "penghormatan tanpa syarat terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah."
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan serangan udara di Suriah dimaksudkan untuk mengirim pesan bahwa Biden akan bertindak untuk melindungi orang Amerika.
/global/read/2021/02/27/075249370/suriah-kutuk-keras-serangan-as-sebagai-tindakan-pengecut