WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pensiunan jenderal Amerika Serikat (AS) Charles Flynn mengungkapkan, rencana China untuk menginvasi Taiwan bisa terealisasi dalam waktu dekat.
Informasi tersebut disampaikan mantan komandan Angkatan Darat AS di Pasifik tersebut dalam rapat dengan para anggota parlemen AS, sebagaimana dilansir Newsweek, Jumat (16/5/2025).
Flynn mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ancaman invasi China ke Taiwan tidak lagi jauh lagi secara teoritis.
Dia juga membeberkan strategi China agar bisa menguasai pulau tersebut dalam invasinya.
Menurut Flynn, China bakal menggempur Taiwan dengan serangan amfibi yang cepat. Pasukan "Negeri Panda" akan menyeberangi Selat Taiwan sejauh 160 kilometer.
Sepanjang penyeberangan tersebut, China akan dibombardir oleh pertahanan Taiwan. Jika sudah mencapai pantai Taiwan, pasukan China akan membangun pertahanan di sana.
Setelah mampu menguasai pantai dan membangun pertahanan dan pangkalan, pasukan China akan merangsek masuk ke kota-kota di Taiwan.
Pasukan China lantas memulai perang kota untuk melumpuhkan tentara Taiwan dan para kombatan yang turut serta membantu pertahanan.
Tentara Taiwan beserta para kombatan diperkirakan akan melakukan perlawanan dari pos-pos yang memanfaatkan infrastruktur perkotaan sebagai bentengnya.
Untuk dapat menguasai Taiwan, China harus dengan cepat melumpuhkan tentara tawian beserta kombatannya dalam perang kota sebelum AS dan sekutunya mengerahkan pasukan.
Flynn menekankan, para analis sering kali berfokus pada angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket China.
Akan tetapi, kekuatan yang paling menentukan dari rencana invasi ke Taiwan adalah pasukan yang ada di darat.
"Jika Tentara China tidak dapat mendarat, tidak dapat bermanuver, tidak dapat mempertahankan wilayah, dan tidak dapat menaklukkan rakyat Taiwan, mereka tidak dapat menang," kata Flynn.
Bahkan. lanjutnya, jika Taiwan dan AS mempu mencegah pasukan China menyeberangi Selat Taiwan, perang total dapat dicegah.
Aktivitas militer
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan.
"Negeri Panda" juga sempat menggelar latihan untuk menginvasi Taiwan bulan lalu selama dua hari.
Para pejabat AS meyakini, Presiden China Xi Jinping telah menginstruksikan tentaranya mampu merebut Taiwan pada tahun 2027.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menekankan, China harus dihalangi untuk menginvasi Taiwan dan membuat serangannya tersebut "semahal" mungkin.
Newsweek menghubungi Kementerian Luar Negeri China melalui email untuk memberikan komentar, namun belum dibalas.
/global/read/2025/05/19/094541670/pensiunan-jenderal-as-ungkap-strategi-china-serang-taiwan-dan-kalahkan