优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Setelah Perang Dagang Mereda, China Justru Kenakan Tarif Antidumping untuk Plastik AS

优游国际.com - 19/05/2025, 13:55 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber ,

BEIJING, KOMPAS.com - Setelah sempat meredakan ketegangan dagang dengan memangkas tarif impor, China kini memberlakukan bea masuk antidumping terhadap produk plastik asal Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Jepang, dan Taiwan.

Kebijakan ini diumumkan pada Minggu (18/5/2025) oleh Kementerian Perdagangan China dan mulai berlaku sehari setelahnya.

Diketahui, bea masuk tersebut dikenakan terhadap polyformaldehyde copolymer (kopolimer POM), jenis plastik teknik yang banyak digunakan dalam industri otomotif, perangkat elektronik, alat kesehatan, dan peralatan rumah tangga.

Baca juga: AS dan China Sepakat Turunkan Tarif, Perang Dagang Mereda

Plastik ini kerap dijadikan pengganti logam seperti tembaga dan seng karena sifatnya yang kuat namun ringan.

Dalam pernyataannya, Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa tarif tertinggi, yakni 74,9 persen, dikenakan pada impor kopolimer POM dari AS.

Sementara itu, produk serupa dari Uni Eropa akan dikenai tarif 34,5 persen, dan dari Jepang serta Taiwan berada di kisaran 3,8 persen hingga puluhan persen, tergantung produsennya.

Kebijakan baru ini merupakan hasil dari penyelidikan antidumping yang dimulai pada Mei 2024, tak lama setelah AS menaikkan tarif terhadap kendaraan listrik, chip komputer, dan barang teknologi asal China.

Meski Washington dan Beijing baru saja menyepakati penurunan tarif impor secara siginifikan selama 90 hari, langkah terbaru China ini menunjukkan bahwa ketegangan dagang masih terus berlanjut.

China menuduh eksportir dari negara-negara tersebut menjual plastik kopolimer POM di pasar luar negeri dengan harga lebih murah dari harga pasar dalam negeri (dumping).

Baca juga: Perang Dagang AS dan China Mereda Usai Sepakati Tarif Baru, Siapa Pemenangnya?

Penyelidikan ini berakhir dengan kesimpulan bahwa praktik dumping memang terjadi dan merugikan produsen lokal.

Selama ini, pemerintah China kerap menggunakan kebijakan anti-dumping terhadap negara-negara yang memiliki ketegangan dagang dengannya.

Sebagai contoh, pada April lalu, China juga mengenakan bea masuk terhadap minuman beralkohol “Brandy” dari Uni Eropa, yang banyak diproduksi di Perancis.

Dengan diterapkannya bea masuk antidumping, sektor manufaktur otomotif dan elektronik global yang bergantung pada plastik teknik berkualitas tinggi akan terdampak.

Produsen yang selama ini mengandalkan pemasok dari AS, Eropa, Jepang, dan Taiwan kemungkinan akan menghadapi kenaikan biaya produksi, atau harus mencari alternatif pemasok dari negara lain.

Baca juga: China Tangguhkan Sanksi pada Sejumlah Perusahaan AS, Perang Dagang Mereda

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau