WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kebakaran hebat melanda Nottoway Plantation, rumah besar bersejarah di White Castle, Louisiana, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (15/5/2025) siang waktu setempat.
Api mulai membakar bangunan kayu itu sekitar pukul 14.00, menghanguskan seluruh bagian rumah seluas hampir 5.000 meter persegi yang dulunya dikenal sebagai rumah terbesar di Amerika Selatan pada era sebelum Perang Saudara.
Sebanyak 10 unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Namun, besarnya kobaran api membuat mereka tidak mampu menyelamatkan bangunan ikonik yang memiliki 165 kamar tersebut.
Baca juga: Kebakaran Tewaskan 17 Orang di Gedung Toko Perhiasan India
Meski tidak ada korban jiwa, Kepala Pemadam Kebakaran Louisiana menyebut peristiwa ini sebagai “kebakaran terbesar” yang pernah mereka saksikan sepanjang karier, seperti dikutip dari New York Post.
Kebakaran ini memicu keprihatinan mendalam dari warga dan pejabat setempat. Chris Daigle, Presiden Iberville Parish, menyampaikan rasa sedih atas hilangnya situs yang dianggap sebagai simbol penting sejarah wilayah tersebut.
“Nottoway bukan hanya rumah terbesar yang tersisa dari masa sebelum perang di Selatan, tetapi juga simbol kemegahan dan kompleksitas mendalam dari masa lalu wilayah kami,” kata Daigle dalam pernyataan yang diunggah melalui Facebook.
“Meskipun sejarah awalnya tidak dapat disangkal terkait dengan masa ketidakadilan yang hebat, selama beberapa dekade terakhir tempat ini berkembang menjadi tempat refleksi, pendidikan, dan dialog,” tambahnya.
Nottoway Plantation dibangun pada tahun 1859 oleh John Hampden Randolph, seorang pemilik perkebunan tebu.
Pembangunan rumah ini melibatkan tenaga kerja budak dan menghabiskan biaya sekitar 80.000 dolar AS saat itu setara dengan sekitar 3 juta dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar pada nilai saat ini.
Bangunan megah ini kemudian diubah menjadi museum pada era 1980-an.
Dengan 165 kamar dan luas lantai lebih dari satu hektar, Nottoway menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia yang ingin memahami sisi kelam sejarah Amerika melalui situs autentik tersebut.
“Itu merupakan monumen peringatan sekaligus bukti pentingnya melestarikan sejarah, bahkan bagian yang menyakitkan, sehingga generasi mendatang dapat belajar dan tumbuh darinya,” tulis Daigle.
Baca juga:
Pihak berwenang saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.