ROMA, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pertemuan singkat dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance di Roma, Italia, Minggu (18/5/2025).
Tujuannya untuk membahas sejumlah isu strategis, termasuk rencana panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seorang pejabat senior Ukraina mengungkapkan, pertemuan itu membahas kondisi di garis depan perang, kesiapan menjelang pembicaraan Trump-Putin yang dijadwalkan pada Senin (19/5/2025), serta kemungkinan sanksi terhadap Rusia jika tidak tercapai hasil konkret.
Baca juga: Ukraina: Rusia Lancarkan 273 Serangan Drone, Targetkan Warga Sipil
"Zelensky dan Vance membahas situasi di garis depan, persiapan untuk percakapan (Trump-Putin) pada Senin, kemungkinan sanksi terhadap Rusia jika tidak ada hasil, gencatan senjata," kata pejabat tersebut kepada AFP yang enggan disebutkan namanya.
Menurut sumber yang sama, suasana pertemuan kali ini jauh lebih konstruktif dibandingkan dengan insiden adu mulut yang terjadi di Gedung Putih pada Februari 2025 lalu.
Sehari sebelumnya, Trump menyatakan, bakal mengadakan pembicaraan langsung dengan Putin melalui sambungan telepon guna mengupayakan akhir dari perang di Ukraina.
Hal itu disampaikannya setelah pertemuan perdana antara delegasi Moskwa dan Kyiv selama lebih dari tiga tahun terakhir berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata.
"Pesannya sama seperti sebelumnya, kami ingin mengakhiri perang, tetapi mereka tidak melakukannya," ujar sumber tersebut, mengutip pernyataan Zelensky dalam pertemuan dengan Vance.
Dalam kunjungannya ke Roma, Zelensky juga sempat bertemu dengan Paus Leo XIV di Vatikan, untuk pertama kalinya sejak pemimpin Gereja Katolik itu dilantik.
"Kami berterima kasih kepada Vatikan atas kesediaannya untuk menjadi platform bagi negosiasi langsung antara Ukraina dan Rusia," ujar Zelensky usai audiensi dengan Paus.
Pertemuan Zelensky dan Vance ini merupakan pertemuan pertama sejak ketegangan yang sempat terjadi tiga bulan lalu di Ruang Oval.
Baca juga: Senin, Trump Akan Hubungi Putin dan Zelensky, Dorong Gencatan Senjata
Saat itu, JD Vance menuduh Zelensky bersikap tidak sopan kepada Trump, dan menyatakan bahwa Presiden Ukraina seharusnya lebih “bersyukur”.
Ia juga menegaskan bahwa Zelensky tidak memiliki "kartu" tawar-menawar dalam negosiasi dengan Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.