优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Taliban Kuasai Afghanistan, Trump: Biden Mempermalukan AS

优游国际.com - 18/08/2021, 13:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden AS Donald Trump mengutuk keras Presiden AS Joe Biden atas kekacauan yang terjadi di Kabul setelah ibu kota Afghanistan tersebut jatuh ke tangan Taliban.

Kecaman itu disampaikan Trump dalam sebuah wawancara dengan Sean Hannity dari Fox News pada Selasa (17/8/2021).

Dalam wawancara tersebut, Trump mengatakan bahwa Biden telah mempermalukan AS lebih dari presiden mana pun dalam sejarah.

Baca juga: Sederet Janji Taliban: Hormati Hak Perempuan hingga Takkan Jadi Sarang Teroris

Dia juga membandingkan bahwa kondisi Afghanistan saat ini bisa memicu hal yang lebih parah dari Krisis Penyanderaan Iran pada 1979 yang waktu itu AS dipimpin oleh Jimmy Carter.

Kala itu, para pelajar pendukung rezim Iran yang baru, menyandera 63 diplomat dan 3 warga negara AS di dalam gedung kedutaan AS di Teheran.

"Ini adalah waktu yang mengerikan bagi negara kita. Saya tidak berpikir selama bertahun-tahun negara kita pernah begitu dipermalukan,” kata Trump sebagaimana dilansir Fox News.

“Saya tidak tahu apa yang Anda sebut, kekalahan militer atau kekalahan psikologis, tidak pernah ada hal seperti apa yang terjadi di sini: Anda dapat kembali ke Jimmy Carter dengan para sandera," sambung Trump.

Baca juga: 3 Hari Kuasa Taliban di Afghanistan: 640 Orang Jejali Pesawat AS, Milisi Berpatroli di Jalanan

Trump mempertanyakan, apakah Biden bakal menyebabkan krisis penyanderaan yang lebih buruk secara eksponensial.

Pasalnya Taliban saat ini juga menduduki Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul yang dikelilingi oleh pos pemeriksaan.

"Anda berurusan dengan ribuan dan ribuan orang Amerika dan lainnya yang terdampar dan sangat berbahaya di Afghanistan. Jadi itu adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa Anda percayai,” ujar Trump.

Trump juga mengomentari insiden jatuhnya warga Afghanistan yang nekat menempel di badan pesawat angkut militer AS ketika pesawat itu terbang.

Baca juga: Sepak Terjang Peimimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, Veteran Perang yang Usir Soviet hingga Negosiator Ulung


Saat dia masih menjabat sebagai Presiden AS, Trump mengatakan bahwa “Negeri Paman Sam” akan membalas 10 kali lipat jika seorang warga AS dilukai atau para milisi melanggar batas wilayah.

Dia menyampaikan ancaman itu kepada pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar pada tahun lalu.

Trump juga mengeklaim bahwa dia tidak pernah percaya pada pemerintahan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang sekarang telah kabur.

Baca juga: AS Ajukan Syarat ke Taliban jika Pemerintahannya di Afghanistan Ingin Diakui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau