优游国际

BAGDAD, KOMPAS.com - Beberapa personel AS terluka akibat serangan roket di sebuah pangkalan di Irak pada Senin (5/8/2024).

Hal ini bisa menambah ketegangan regional terkait perkiraan adanya serangan balik dari Iran terhadap Israel.

Serangan roket tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan pangkalan Ain al-Assad di Irak barat.

Baca juga: Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Dikutip dari AFP pada Selasa (6/8/2024), pangkalan itu menampung pasukan Amerika serta personel dari koalisi pimpinan Amerika melawan kelompok ISIS.

"Ada dugaan serangan roket terhadap pasukan AS dan koalisi di pangkalan itu," kata juru bicara pertahanan AS. Indikasi awal menunjukkan beberapa personel AS terluka.

"Personel pangkalan sedang melakukan penilaian kerusakan pasca serangan dan informasi terbaru akan diberikan seiring tersedianya lebih banyak informasi," tambah juru bicara tersebut.

Sumber militer Irak sebelumnya mengatakan bahwa beberapa roket ditembakkan ke pangkalan tersebut, beberapa diantaranya mendarat di dalamnya dan satu lagi menghantam desa terdekat namun tidak menimbulkan kerusakan.

Seorang komandan kelompok bersenjata pro-Iran mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya dua roket menargetkan pangkalan tersebut, tanpa menyebutkan siapa yang melakukan serangan tersebut.

Baca juga: Joe Biden: AS Tetap Komitmen Bela Israel dari Semua Ancaman Iran

Sumber lain di kelompok itu dan sumber keamanan membenarkan adanya serangan.

Serangan-serangan semacam itu sering terjadi pada awal perang antara Israel dan kelompok Hamas Palestina di Gaza, namun sejak itu sebagian besar telah terhenti.

Serangan roket terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan serangan Iran dan sekutunya terhadap Israel.

Hal itu sebagai pembalasan atas terbunuhnya tokoh-tokoh penting Hamas dan Hezbollah dalam serangan pekan lalu, baik yang disalahkan atau diklaim oleh Israel.

Pembunuhan tersebut, dimana Iran dan Hezbollah bersumpah akan melakukan pembalasan, merupakan salah satu rangkaian serangan balasan paling serius yang telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang berasal dari perang di Gaza.

Serangan roket pada Senin terjadi setelah pasukan AS melancarkan serangan sepeda roda tiga pada pekan lalu terhadap para pejuang yang berusaha meluncurkan drone yang dianggap sebagai ancaman bagi pasukan Amerika dan sekutu, kata seorang pejabat AS.

Serangan tersebut, yang menurut sumber-sumber Irak menyebabkan empat orang tewas, adalah serangan pertama yang dilakukan pasukan Amerika di Irak sejak Februari.

Baca juga: Pemimpin Hezbollah Berseru Konflik dengan Israel Kini Masuk Fase Baru

Diketahui, Militer AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 di Suriah.