KOMPAS.com – Ahmad Dhani, musisi sekaligus produser ternama di Indonesia, dikenal sebagai sosok yang kerap bereksperimen dengan berbagai genre dan gaya musik.
Namun, beberapa karya lagunya pernah dianggap terlalu mirip dengan lagu-lagu Barat, hingga menuai tudingan plagiat dari sejumlah pengamat dan warganet.
Baca juga: Ahmad Dhani Ungkap Biaya Beli Lisensi Lagu Luar Negeri yang Buatnya Dituding Plagiat
Ahmad Dhani membantah tudingan menjiplak dan menegaskan bahwa lagu-lagu tersebut adalah hasil adaptasi resmi dari karya musisi internasional yang telah ia beli lisensinya.
Berikut tiga lagu yang disebut:
1. “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada” – Chrisye feat. Ahmad Dhani (2004)
Mirip dengan: “Tears Never Dry” – Stephen Simmonds (1997)
Asal Musisi: Swedia
2. “Cinta Mati 2” – Mulan Jameela (2009)
Mirip dengan: “Real Life” – Sergio Mendes (1984)
Asal Musisi: Brasil
3. “Cinta Mati 3” – Mulan Jameela (2010)
Mirip dengan: “Do You Believe in Love” – Michael English (1991)
Asal Musisi: Amerika
Baca juga: Penjelasan Ahmad Dhani soal Plagiat Lagu Orang Lain, Akui Mirip tapi Bukan Menjiplak
Dalam wawancara dengan TVOne, Ahmad Dhani menjelaskan pembelian lisensi dilakukan secara resmi agar ia dapat menggubah lagu-lagu tersebut ke dalam versi Indonesia, termasuk penyesuaian lirik.
“Ya, namanya orang awam pasti bilangnya plagiat. Kita harus maklumi. Pengamat musik juga ada yang awam. Kalau dia tidak awam, enggak mungkin bilang begitu,” ujar Ahmad Dhani.
Baca juga: Bantah Tuduhan Plagiat Lagu Luar Negeri, Ahmad Dhani: Bukan Menjiplak, Saya Beli