KOMPAS.com - Pemerintah mulai menerapkan kebijakan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di berbagai kementerian dan lembaga (K/L) guna mengurangi belanja negara yang dianggap tidak esensial.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, yang menetapkan pemangkasan belanja K/L sebesar Rp 256,1 triliun pada tahun 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang menargetkan efisiensi belanja APBN senilai Rp 306,7 triliun.
Setiap K/L diminta mengidentifikasi rencana efisiensi anggaran dan mengajukannya kepada mitra Komisi DPR untuk mendapat persetujuan.
"Menyampaikan usulan revisi berupa pembintangan anggaran sesuai besaran efisiensi dalam lampiran dan telah mendapat persetujuan mitra Komisi DPR kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran paling lambat tanggal 14 Februari 2025," demikian tertulis dalam butir 2d surat tersebut.
Baca juga:
Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, mengibaratkan kebijakan efisiensi APBN seperti tubuh manusia yang harus membuang lemak berlebih tanpa mengurangi otot.
"Efisiensi yang sesuai arahan presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot," kata Hasan dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Hasan memastikan bahwa penghematan ini tidak akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
"Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan lemak ini," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa ada empat sektor yang tidak akan terdampak oleh kebijakan efisiensi ini, yaitu gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, pelayanan publik, dan bantuan sosial.
"Jadi mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal," tambahnya.
Baca juga:
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melantik enam staf khusus baru, termasuk pesohor Deddy Corbuzier.
Pelantikan ini terungkap melalui unggahan Instagram Sjafrie pada Selasa (11/2/2025).
"Selasa, 11 Februari 2025, saya melantik staf khusus Menhan dan penganugerahan Satya Lencana Dharma Pertahanan di Kantor Kemhan Jakarta," tulisnya.
Selain Deddy Corbuzier, lima nama lain yang dilantik sebagai staf khusus adalah Lenis Kogoya, Kris Soepandji, Mayjen (Purn) Sudrajat, Indra Irawan, dan Sylvia Efi Widyantari Sumarlin.
Sjafrie menjelaskan bahwa pengangkatan stafsus Menhan merupakan bagian dari strategi kolaborasi dalam menjaga kedaulatan negara sekaligus penghargaan bagi mereka yang telah berkontribusi.
Baca juga: