SPM jalan tol adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang berhak diperoleh pengguna jalan tol secara minimal atas penyelenggaraan jalan tol.
Untuk itu, BUJT wajib melakukan evaluasi secara berkala maksimal enam bulan terkait pemenuhan SPM jalan tol dan dan melaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU).
Selain itu, evaluasi SPM jalan tol dan pelaporan tersebut juga harus dilakukan ketika BUJT hendak melakukan penyesuaian atau menaikkan tarif tol.
Mekanisme pelaporan evaluasi dan pengecekan pemenuhan SPM Jalan Tol dalam rangka penyesuaian tarif tol tertera dalam Surat Edaran (SE) Menteri PU Nomor: 7/SE/M/2025.
SE tentang Mekanisme Pelaporan Evaluasi dan Pengecekan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol itu ditetapkan oleh Menteri PU Dody Hanggodo pada 30 April 2025.
Mekanisme Pelaporan Evaluasi dan Pengecekan SPM Jalan Tol
Secara umum, dalam rangka penyesuaian tarif tol reguler, Menteri PU melaksanakan evaluasi terhadap hasil pemenuhan SPM Jalan Tol selama dua tahun terakhir.
Menteri PU melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) melakukan pengecekan atas laporan evaluasi terhadap pemenuhan SPM Jalan Tol berdasarkan mekanisme yang sudah dilaksanakan secara berkala.
Dalam proses penyesuaian tarif tol reguler, DJBM memberikan rekomendasi aspek teknis terkait dengan pemenuhan SPM Jalan Tol pada ruas jalan tol yang akan disesuaikan tarifnya kepada BPJT.
Apabila BUJT tidak bisa memenuhi SPM Jalan Tol yang akan disesuaikan tarifnya dalam jangka waktu yang ditentukan, dapat dikenakan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tata cara pengenaan sanksi adminitratif dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Prosedur Penyesuaian Tarif Tol Reguler
BUJT mengajukan surat permohonan penyesuaian tarif tol kepada Menteri PU 90 hari sebelum jatuh tempo penyesuaian tarif tol dengan melampirkan Surat Keputusan terkait penyesuaian tarif terakhir atau penetapan tarif awal, dan Surat laporan tindak lanjut atas evaluasi laporan pengecekan SPM Jalan Tol Semester I, II, III, dan IV oleh BUJT kepada Menteri PU.
Kemudian, Menteri PU memberi disposisi untuk reviu dan evaluasi penyesuaian tarif kepada DJBM.
Lalu, DJBM mengundang BPJT dan BUJT untuk melakukan rapat pendahuluan rekomendasi aspek teknis terkait dengan SPM Jalan Tol untuk penyesuaian tarif tol paling lama tujuh hari setelah DJBM disposisi untuk reviu dan evaluasi penyesuaian tarif dari Menteri PU.
Pada saat rapat pendahuluan rekomendasi aspek teknis terkait dengan SPM Jalan Tol untuk penyesuaian tarif tol, BUJT menyiapkan dokumen kelengkapan berupa:
Setelah itu, DJBM bersama BPJT melakukan pemeriksaan aspek teknis terkait dengan SPM Jalan Tol dalam rangka penyesuaian tarif.
DJBM menyampaikan hasil pemeriksaan aspek teknis terkait dengan SPM Jalan Tol kepada BUJT untuk dilakukan perbaikan dalam rangka pemenuhan SPM Jalan Tol paling lama tujuh hari setelah DJBM bersama BPJT melakukan pemeriksaan pemenuhan SPM Jalan Tol dalam rangka penyesuaian tarif.
Selanjutnya, BUJT melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan aspek teknis terkait dengan SPM Jalan Tol paling lama 14 hari setelah BUJT menerima surat hasil pemeriksaan pemenuhan SPM Jalan Tol dalam rangka penyesuaian tarif dari DJBM.
Kemudian, DJBM melakukan verifikasi atas penuntasan pemenuhan SPM Jalan Tol oleh BUJT paling lama tujuh hari setelah DJBM menerima tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan pemenuhan SPM Jalan Tol dari BUJT.
Apabila BUJT telah memenuhi SPM Jalan Tol, maka DJBM mengeluarkan Rekomendasi Aspek Teknis terkait dengan SPM Jalan Tol untuk Pemenuhan SPM Jalan Tol.
Namun sebalikanya, jika BUJT tidak memenuhi SPM Jalan Tol, DJBM mengeluarkan Rekomendasi Aspek Teknis terkait dengan SPM Jalan Tol untuk Penundaan Penyesuaian Tarif Tol.
DJBM menyampaikan Rekomendasi Aspek Teknis terkait dengan SPM Jalan Tol untuk Pemenuhan SPM Jalan Tol atau Rekomendasi Aspek Teknis terkait SPM Jalan Tol untuk Penundaan Penyesuaian Tarif Tol kepada BPJT.
/properti/read/2025/05/08/190845821/sebelum-tarif-tol-dinaikkan-menteri-pu-cek-spm-dua-tahun-terakhir