KOMPAS.com - Buah dan sayur yang segar perlu kita konsumsi setiap hari karena merupakan bagian penting dari pola makan sehat dan seimbang.
Melalui buah dan sayur, tubuh kita dapat memperoleh vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya dalam jumlah cukup.
Oleh sebab itu, kurang makan buah dan sayur dapat memberikan efek negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Apa yang terjadi pada tubuh jika jarang makan buah dan sayur?
Dilansir dari Live Strong, berikut adalah beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh jika kita jarang makan buah dan sayur.
1. Berat badan bisa naik
Jarang makan buah dan sayur bisa menaikkan berat badan. Saat kita makan lebih banyak buah dan sayur, kita cenderung makan makanan yang tidak sehat dalam jumlah lebih sedikit.
Buah dan sayuran juga tinggi serat dan air serta rendah kalori, yang dapat membuat kita kenyang tanpa kalori berlebih.
Dengan demikian, makan buah dan sayuran setiap hari dalam jumlah yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan penurunan berat badan, menurut penelitian tahun 2018 di Nutrients.
2. Usus tidak sehat
Peningkatan jumlah dan jenis bakteri baik di usus sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Serat tampaknya menjadi indikator penting yang memengaruhi keragaman bakteri baik di usus.
Serat, yang merupakan karbohidrat yang ditemukan dalam makanan nabati, membantu mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik. Tanpa makanan nabati yang cukup, kita mungkin tidak memiliki usus yang sehat sehingga kita lebih rentan terhadap penyakit.
3. Peningkatan risiko diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh segudang masalah di dalam tubuh, tetapi studi di tahun 2020 yang diterbitkan di BMJ mengamati bahwa orang yang memiliki kadar vitamin C tinggi dalam tubuh memiliki risiko rendah terkena diabetes tipe 2.
Kemudian, sebuah studi tahun 2021 di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan, makan buah segar secara teratur, terkait dengan risiko terkena diabetes tipe 2 yang lebih rendah hingga 36 persen.
Makan lebih banyak buah dan sayuran membantu menurunkan berat badan, yang juga membantu mencegah perkembangan diabetes tipe 2.
Buah dan sayuran juga tinggi serat, yang membantu mengatur gula darah. Makan makanan tinggi vitamin C, seperti buah-buahan dan sayuran membuat kita tidak makan makanan lain yang tinggi gula tambahan.
4. Kesehatan jantung menurun
Menurut sebuah studi tahun 2018 di International Journal of Molecular Sciences, pola makan yang tinggi makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Buah dan sayur mengandung nutrisi khusus yang disebut fitokimia, yang membantu mengurangi peradangan di tubuh.
Di sisi lain, makanan tinggi natrium, makanan olahan, dan gula tambahan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Buah-buahan dan sayuran mampu melawan peradangan kronis dan karena itu terkait dengan pencegahan penyakit kardiovaskular.
5. Kulit tidak sehat
Sebuah studi tahun 2018 di Nutrients mengamati peningkatan 47 persen risiko pengembangan dermatitis seboroik, bercak merah bersisik pada kulit, pada wanita yang mengadopsi diet yang rendah buah dan sayuran.
Sementara itu, meningkatkan asupan buah dikaitkan dengan penurunan risiko dermatitis seboroik hingga 25 persen.
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang penting untuk pembentukan kolagen pada kulit. Mendapatkan cukup vitamin C dalam tubuh dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan ultraviolet (UV).
Selain itu, vitamin A dan air juga berperan aktif dalam menjaga keremajaan kulit. Ada banyak buah dan sayuran yang mengandung kedua vitamin tersebut, seperti paprika, blewah, semangka, jeruk, dan sebagainya.
/sains/read/2023/02/05/151500023/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-jika-jarang-makan-buah-dan-sayur