KOMPAS.com - Bencana nuklir Chernobyl menjadi salah satu bencana yang paling fatal. Meski kini wilayah tersebut seperti kota mati tanpa adanya aktivitas manusia, namun beberapa spesies hewan kini menjadi penghuni lokasi bencana paling mengerikan bagi Bumi ini.
Peristiwa tragedi nuklir Chernobyl pada 26 April 1986 itu, menyebabkan sedikitnya 120.000 orang dievakuasi dari rumah mereka di Ukraina utara dan Belarusia.
Lokasi tersebut memang ditinggalkan begitu saja oleh para penghuninya, tapi beberapa spesies hewan ternyata masih ada dan bertahan hidup di lingkungan yang tidak ramah tersebut.
Hewan di lokasi bencana Chernobyl
Kini, hampir 40 tahun sejak peristiwan tersebut terjadi, hewan apa saja yang mampu bertahan hidup dan bahkan berkembang biak di bawah bayang-bayang bencana nuklir terburuk dalam sejarah itu?
Anjing Chernobyl
Dikutip dari IFL Science, Senin (3/4/2023) setelah bencana dan evakuasi pada tanggal 26 April 1986, banyak anjing peliharaan dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja di pembangkit listrik.
Meski sekarang tanpa pemilik dan menghadapi ancaman radiasi di lokasi bencana nuklir Chernobyl, populasi hewan peliharaan manusia ini pun masih ada sampai sekarang. Menurut perkiraan terbaru, sebanyak 800 anjing semi-liar saat ini tinggal di sekitar Chernobyl, termasuk di beberapa area yang paling terkontaminasi.
Pekerja dan peneliti diketahui memberi makan hewan dan dokter hewan sesekali berkunjung untuk memberikan vaksin dan perawatan medis.
Anjing-anjing ini bukannya tidak terpengaruh oleh paparan radiasi. Studi baru-baru ini menemukan paparan radiasi mungkin membuat mereka berbeda secara genetik dari anjing lain di dunia.
Belum diketahui apa dampaknya terhadap kesehatan, penampilan dan perilaku anjing, tetapi ketahanan mereka untuk bertahan hidup hampir empat dekade di tempat yang tidak terduga itu tidak dapat dikalahkan.
Katak Chernobyl
Anjing bukan satu-satunya spesies hewan yang telah diubah oleh lingkungan Chernobyl yang keras. Beberapa hewan telah mengembangkan adaptasi untuk membantu mereka bertahan dari radiasi, termasuk katak pohon Timur.
Spesies hewan amfibi ini biasanya berwarna hijau cerah, tetapi katak pohon Chernobyl terlihat sedikit berbeda. Katak yang ditemukan di Zona Pengecualian umumnya berwarna jauh lebih gelap bahkan terkadang hitam pekat.
Menurut para peneliti yang bertanggung jawab atas penemuan tersebut, perbedaan yang mencolok ini adalah hasil dari evolusi yang cepat sebagai respons terhadap radiasi.
Katak dengan warna yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin, yang diketahui dapat mengurangi efek ultraviolet, serta radiasi pengion.
Oleh karena itu, individu yang berwarna gelap lebih kecil kemungkinannya untuk menderita kerusakan sel akibat paparan radiasi dan dengan demikian akan lebih disukai secara evolusioner setelah kecelakaan itu.
Kuda Przewalski Chernobyl
Kuda liar yang terancam punah juga berhasil bertahan hidup di Zona Pengecualian. Mereka mengunakan bangunan yang ditinggalkan sebagai tempat berlindung.
Sekitar 30 kuda Przewalski diperkenalkan ke Zona Pengecualian pada tahun 1998 dalam upaya menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.
Populasi mereka sekarang diyakini sekitar 150 ekor di dalam Zona Pengecualian, dengan 60 ekor kuda lainnya melewati perbatasan di Belarusia.
Selain hewan-hewan tersebut, masih ada spesies lain yang menghuni wilayah bencana Chernobyl. Seperti burung walet yang juga ditemukan di Chernobyl.
Namun paparan radiasi membuat burung walet ini memiliki tingkat mutasi dua hingga 10 kali lipat lebih tinggi daripada di tempat lain di Ukraina.
Sementara itu, tikus yang tinggal di Zona Pengecualian ditemukan lebih mungkin mengembangkan katarak.
Satu studi menggunakan kamera jebakan juga mengidentifikasi hewan seperti cerpelai, berang-berang Eurasia, burung hantu kuning kecoklatan, murai, elang ekor putih di dalam Zona Pengecualian.
Tanpa manusia, Chernobyl telah menjadi tempat berlindung yang aman bagi semua jenis hewan. Faktanya, Chernobyl sekarang menjadi salah satu cagar alam terbesar di Eropa. Saat ini, Zona Pengecualian Chernobyl terbentang seluas 2.600 kilometer persegi.
/sains/read/2023/04/05/133000923/hewan-hewan-yang-hidup-di-chernobyl