KOMPAS.com - Darah memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, salah satunya adalah mengangkut atau mendistribusikan oksigen.
Jumlah darah dalam tubuh manusia umumnya setara dengan 7 persen dari berat badan.
Jumlah rata-rata darah dalam tubuh merupakan perkiraan karena dapat bergantung pada berat badan, jenis kelamin, dan bahkan tempat tinggal.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah jumlah darah dalam tubuh manusia berdasarkan usia:
Baca juga: Riset Baru, Risiko Covid-19 Parah Bisa Diketahui dari Protein dan Golongan Darah
Sebagaimana yang telah disebutkan, jumlah darah dalam tubuh manusia bisa berbeda berdasarkan tempat tinggal.
Baca juga: Adakah Obat Herbal atau Ramuan yang Dapat Menurunkan Darah Tinggi?
Misalnya, orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki lebih banyak darah karena di tempat yang tinggi tidak terdapat banyak oksigen.
Jika seseorang kehilangan terlalu banyak darah, otak tidak bisa mendapatkan cukup oksigen.
Orang yang mengalami cedera dan trauma besar, seperti kecelakaan mobil, dapat kehilangan darah dalam jumlah banyak dengan sangat cepat.
Kehilangan jumlah darah yang berlebihan dikenal sebagai syok hemoragik.
Dokter mengelompokkan syok hemoragik menjadi empat kelas berdasarkan jumlah darah yang hilang.
Baca juga: Efek Tekanan Darah Tinggi pada Sistem Saraf
Pada syok hemoragik kelas IV, jumlah kehilangan darah bisa berakibat fatal.
Tekanan darah dan detak jantung akan tetap mendekati normal saat kehilangan hingga 30 persen darah atau hingga 1.500 mL darah (0,4 galon).
Setelah kehilangan jumlah darah ini, seseorang akan mengalami gejala berikut:
Jika kehilangan lebih dari 40 persen darah, seseorang bisa meninggal dunia.
40 persen ini adalah sekitar 2.000 mL atau 0,53 galon darah pada kebanyakan orang dewasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.