KOMPAS.com - Semut menganut sistem kasta, dan di puncaknya adalah ratu semut.
Sang ratu dilahirkan dengan sayap dan dinobatkan sebagai ratu setelah ia kawin dengan semut jantan, dan mulai membangun koloninya sendiri.
Karena ratu semut menyimpan sperma dari perkawinan pertama ini sepanjang hidupnya, ia tidak perlu kawin lagi, dan dapat mencerna sayapnya untuk memberi makan dirinya sendiri sampai koloninya terbentuk.
Ratu semut secara selektif membuahi telur. Telur yang dibuahi menjadi semut pekerja betina yang mandul dan telur yang tidak dibuahi menjadi semut jantan yang subur. Para semut jantan itu hanya hidup untuk kawin dengan ratu semut dan mati segera setelahnya.
Bagaimana ratu semut "terpilih" masih menjadi misteri. Diketahui bahwa ketika telur yang dibuahi dan kepompong yang dihasilkan diberi nutrisi yang lebih baik, mereka akan berkembang menjadi ratu semut, tetapi bagaimana koloni semut dapat berkembang menjadi dua kelompok (pekerja dan ratu) masih menjadi teka-teki.
Baca juga: Semut Panda, Serangga Hitam Putih yang Punya Penyengat Raksasa
Peneliti menemukan bahwa beberapa pupa terlahir dengan gen tertentu, peptida mirip insulin 2 (ILP2), yang banyak diekspresikan, sementara yang lain terlahir dengan gen yang hampir tidak diekspresikan sama sekali.
Hal ini menyebabkan beberapa pupa memiliki lebih banyak protein mirip insulin di dalam tubuh mereka (yang berfungsi seperti insulin normal untuk memungkinkan glukosa diserap dari darah), dan dengan demikian menyerap lebih banyak nutrisi.
Saat masih dalam bentuk larva, semua pupa sebenarnya dikirimi sinyal untuk menekan ILP2.
Dengan cara ini, hanya semut yang lahir dengan ekspresi ILP2 tinggi secara alami yang mampu bereproduksi.
Semut yang ditakdirkan untuk bereproduksi ini akan diberi makan lebih banyak oleh para pekerja dan pada akhirnya akan berkembang menjadi ratu.
Pada masa sulit, seperti kekeringan atau ketika persediaan makanan rendah, semut akan memilih untuk tidak memberi makan telur yang telah dibuahi dengan lebih baik, sehingga menghentikan proses perkembangan ratu dan menghemat sumber daya untuk koloni.
Jadi, bagi semut, tampaknya kunci menuju tahta ratu tidak semudah menikahi seorang raja. Calon ratu harus dilahirkan pada waktu yang tepat, dengan ekspresi gen yang tepat, dan di tempat yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.