KOMPAS.com - "Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) harus diminimalisir demi mengurangi dampak pemanasan global."
Menurutmu, sudah benarkah penulisan kata minimalisir di atas? Jika belum, bagaimana penulisan minimalisir yang benar?
Dilansir dari buku Kumpulan Super Lengkap Soal Tes Potensi Skolastik (TPS) (2021) karya Taufik Hidayat, minimalisir adalah bentuk tidak baku dari kata minimalisasi.
Hal ini serupa dengan yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam kamus tersebut, pencarian kata minimalisir akan mengarah pada kata minimalisasi.
Menurut KBBI, minimalisasi berarti peminimalan. Atau kata lainnya, minimalisasi adalah upaya atau perbuatan meminimalkan suatu hal.
Perlu diketahui bahwa kata minimalisir berangkat dari kata dasar minimal yang mendapat sufiks atau akhiran -ir.
Baca juga: Dididik atau Di Didik, Mana Penulisan yang Benar?
Dikutip dari buku Kata yang Rapuh (2019) oleh Ahmad Sahidah, sebenarnya, dalam aturan tata bahasa Indonesia, tidak ada akhiran -ir.
Meski tidak tertera dalam kamus atau dianggap tidak baku, beberapa kata berakhiran -ir sering digunakan oleh penutur bahasa Indonesia.
Misalnya kata legalisir, dramatisir, dan lokalisir. Dalam KBBI, ketiga kata tersebut dianggap tidak baku. Hasil pencarian pun mengarah pada kata yang bentuknya baku.
Usut punya usut, ternyata penggunaan akhiran atau sufiks -ir ini dipengaruhi kata dalam bahasa Belanda, -eren.
Menjawab pertanyaan di atas, penulisan kata minimalisir di atas masih salah. Adapun penulisan yang benar adalah:
Baca juga: Perikemanusiaan atau Peri Kemanusiaan, Mana Penulisan yang Tepat?
"Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) harus diminimalisasi demi mengurangi dampak pemanasan global."
Kesimpulannya, penulisan kata minimalisir yang benar adalah minimalisasi (menggunakan akhiran -isasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.