KOMPAS.com - Bayangkan kamu sedang berada di sebuah lembah, dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang. Udara pagi begitu segar, angin bertiup perlahan dari lembah naik menuju lereng.
Tapi menjelang malam, arah angin berubah 180 derajat, seolah-olah pegunungan "mengembuskan" udara dingin ke arahmu. Ini bukan keajaiban, melainkan hasil dari sistem alami yang disebut angin gunung dan angin lembah.
Dua jenis angin ini merupakan contoh angin lokal yang terjadi karena interaksi antara panas matahari dan bentuk permukaan bumi. Tapi apa perbedaan angin gunung dan angin lembah? Kenapa angin lembah terjadi pada siang hari, sedangkan angin gunung terjadi pada malam?
Mari kita jelajahi lebih dalam tentang bagaimana proses terjadinya angin gunung dan angin lembah, dan bagaimana topografi memengaruhi pergerakan udara.
Baca juga: Peta Topografi: Pengertian, Cara Membaca, dan Manfaatnya
Menurut John E. Oliver dan Rhodes W. Fairbridge dalam Encyclopedia of World Climatology: Mountain and Valley Winds (2005), angin gunung dan lembah termasuk kategori angin lokal tersier yang sangat dipengaruhi oleh bentuk permukaan tanah (topografi).
Ahli klimatologi Sir Harold Jeffreys bahkan menyebutnya angin antitriptik, karena karakteristiknya yang sangat tergantung pada gesekan dan perbedaan suhu di sekitar lereng.
Angin jenis ini biasanya muncul di wilayah yang tenang, cerah, dan tidak terlalu banyak gangguan dari angin besar.
Efeknya sangat terasa di wilayah pegunungan dan perbukitan, dan menjadi bagian penting dalam pembentukan cuaca mikro di daerah tersebut.
Baca juga: Apa itu Angin Laut dan Angin Darat? Ini Penjelasan dan Perbedaannya!
Menurut Edwin Indarko dalam Sistem Monitoring PLTB Berbasis Smartphone untuk Menganalisis Potensi Energi Angin di Probolinggo (2023), angin lembah adalah jenis angin yang bergerak dari dasar lembah ke atas lereng gunung.
Ini biasanya terjadi pada pagi hingga siang hari, ketika matahari mulai menyinari lereng-lereng pegunungan.
Pada waktu ini, sinar matahari mengenai lereng gunung terlebih dahulu, memanaskan permukaannya lebih cepat dibandingkan bagian dasar lembah.
Udara di atas lereng menjadi lebih hangat dan ringan, sehingga naik ke atas. Sebagai akibatnya, udara dari lembah “ditarik” ke atas untuk menggantikan udara yang naik. Inilah yang disebut sebagai angin lembah atau upslope breeze.
Jadi, saat kamu bertanya kenapa angin lembah terjadi pada siang hari, jawabannya adalah karena lereng gunung mendapatkan pemanasan matahari lebih cepat dibandingkan lembah.
Sehingga, menciptakan perbedaan tekanan dan memicu pergerakan udara dari lembah ke atas.
Baca juga: Mengapa Makin Tinggi Suatu Tempat, Tekanan Udaranya Makin Rendah?
Angin gunung adalah angin yang terjadi pada malam hari, ketika udara dingin dari puncak atau lereng gunung mengalir turun ke arah lembah. Ini dikenal juga sebagai downslope breeze.
Begitu matahari terbenam, udara di lereng dan puncak gunung mendingin lebih cepat daripada di lembah.
Udara dingin lebih padat dan berat, sehingga ia mengalir menuruni lereng karena gaya gravitasi. Inilah proses terjadinya angin gunung, yang biasanya membawa suhu yang lebih rendah ke dasar lembah.
Pada malam hari, lereng yang sebelumnya hangat menjadi sumber udara dingin yang mengalir turun, menciptakan sistem tekanan tinggi lokal di atas gunung.
Karena tekanan lebih rendah ada di lembah, udara dingin dari gunung “jatuh” ke bawah, menghasilkan angin malam yang khas di daerah pegunungan.
Baca juga: Bagaimana Pengaruh Gravitasi Bumi terhadap Tekanan Udara?
Dilansir dari , sirkulasi angin gunung dan angin lembah merupakan bagian dari sistem angin lokal yang didorong oleh pemanasan dan pendinginan harian.
Sistem ini paling aktif saat cuaca cerah dan stabil, ketika tidak ada gangguan dari angin kencang atau badai.
Beberapa faktor penting dalam proses terjadinya angin lembah dan angin gunung antara lain:
Volume udara yang lebih kecil di lembah membuatnya lebih lambat dalam menyerap panas, menciptakan ketimpangan suhu antara lereng dan dasar lembah.
Di tempat yang lebih tinggi, udara lebih renggang dan mudah dipanaskan, memicu pergerakan udara dari tempat dingin ke tempat panas.
Baca juga: Apa Itu Angin Fohn? Proses Terbentuk, Penyebab, dan Dampaknya
Meski sering terjadi di wilayah yang sama, angin gunung dan angin lembah berbeda dalam waktu, arah, dan suhu. Berikut ringkasannya:
Faktor | Angin Lembah | Angin Gunung |
Waktu terjadi | Pagi hingga siang hari | Malam hingga dini hari |
Arah angin | Dari lembah ke atas gunung | Dari gunung ke atas lembah |
Suhu angin | Hangat, karena berasal dari bawah | Dingin, karena berasal drai puncak |
Penyebab utama | Pemanasan lereng oleh matahari | Pendinginan udara di pegunungan |
Nama lain | Upslope breeze | Downslope breeze |
Baca juga: Mengenal Angin Topan: Dampak dan Proses Terjadinya
Kini kamu tahu, apa yang dimaksud dengan angin lembah, angin gunung adalah apa, dan apa perbedaan angin gunung dan angin lembah.
Jawaban atas pertanyaan seperti kenapa angin lembah terjadi pada siang hari, atau angin lembah terjadi pada waktu kapan, bisa dijelaskan melalui sains sederhana: perbedaan suhu dan tekanan akibat sinar matahari dan bentuk bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.