KOMPAS.com - Urine adalah limbah cair yang dikeluarkan tubuh melalui uretra, terdiri dari zat sisa metabolisme seperti asam urat dan urea.
Warna urine biasanya berubah-ubah, tergantung pada hidrasi, pola makan, hingga kondisi kesehatan.
Urine yang bening atau sangat jernih sendiri seringkali dianggap sebagai tanda bahwa tubuh terhidrasi dengan baik. Padahal, jika terjadi terus-menerus, kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa ada masalah pada tubuh.
Hidrasi yang berlebihan atau terlalu banyak minum air disebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, khususnya kadar garam dalam tubuh, yang berisiko menimbulkan efek samping serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab urine bening secara konsisten. Pasalnya, kondisi ini tidak selalu menandakan bahwa tubuh dalam keadaan ideal.
Lantas, penyakit atau kondisi medis apa saja yang bisa menyebabkan urine berwarna sangat jernih?
Baca juga: Urine Keruh Gejala Penyakit Apa? Ini 13 Daftarnya
Penyebab paling umum dari urine yang bening adalah karena terlalu terhidrasi.
Meski begitu, beberapa kondisi medis tetap saja dapat menjadi penyebab urine bewarna bening.
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab urine bening yang perlu diwaspadai:
Salah satu tanda awal diabetes yang perlu diwaspadai adalah sering buang air kecil dengan urine yang tampak bening.
Dikutip dari GoodRx (13/5/2025), kondisi ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.
Ketika kadar gula darah terlalu tinggi dan tidak terkontrol, ginjal akan menyaring glukosa berlebih dan mengeluarkannya bersama urine.
Inilah mengapa penderita diabetes, terutama yang belum terdiagnosis, sering merasa haus dan buang air kecil terus-menerus.
Ginjal berperan penting dalam menyaring dan menyeimbangkan cairan tubuh. Ketika ginjal mengalami gangguan, produksi dan kualitas urine juga ikut terganggu.
Salah satu contohnya adalah sindrom Bartter, gangguan ginjal yang menyebabkan sering buang air kecil dan kehilangan elektrolit penting seperti kalium.