KOMPAS.com - Alexander Evert Kawilarang adalah seorang tokoh militer dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Ia menjadi komandan militer pada masa revolusi kemerdekaan, dan memimpin sejumlah operasi penumpasan pemberontakan pada awal 1950-an.
Alex Kawilarang juga dikenal sebagai perintis Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Namun, prestasi dan jasa-jasanya di dunia militer pernah tercoreng ketika ia bergabung dalam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 1958.
Berikut ini biografi singkat AE Kawilarang.
Baca juga: Pemberontakan Andi Azis: Tokoh, Penyebab, dan Kronologinya
Alexander Evert Kawilarang lahir di Jakarta, pada 23 Februari 1920.
Ia merupakan putra dari pasangan Alexander Herman Hermanus Kawilarang dan Nelly Betsy Mogot, yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Ayahnya adalah seorang Mayor KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda.
AE Kawilarang memulai sekolah formal di Europeesche Lagere School (Sekolah Dasar) di Semarang, Jawa Tengah, dan Cimahi, Jawa Barat, kemudian lanjut di Hogere Burger School (SMP-SMA) di Bandung, Jawa Barat.
Lahir dari lingkungan keluarga militer, AE Kawilarang mengikuti jejak ayahnya. Pendidikan militer pertamanya ditempuh di Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) atau Korps Pendidikan Perwira Cadangan KNIL.
Pada 1941, ia lanjut ke Akademi Militer Belanda (Koninklijk Militaire Academie) di Bandung. Di sanalah ia bertemu dengan AH Nasution dan TB Simatupang.
Baca juga: Andi Azis: Kiprah di Eropa, Memimpin Pemberontakan, dan Nasibnya
Setelah lulus, AE Kawilarang ditempatkan di Magelang, Jawa Tengah, sebagai komandan peleton, kemudian ditugaskan kembali ke Bandung sebagai instruktur.
Selama masa pendudukan Jepang, AE Kawilarang beberapa kali disiksa oleh polisi Jepang (Kempeitai).
Pada masa itu, banyak orang Minahasa, Ambon, dan Indo yang ditangkap dan disiksa karena dianggap dekat dengan Belanda.
Pada tahun 1944, ayahnya diduga tewas saat menjadi tawanan perang di kapal kargo Jepang, yang ditenggelamkan oleh kapal selam Inggris.
Selama sisa waktu pendudukan Jepang, AE Kawilarang bekerja di beberapa perusahaan swasta di Sumatera.
Setelah kemerdekaan Indonesia, AE Kawilarang kembali ke Jakarta dan segera mendaftar di Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Pada Oktober 1945, ia ditugaskan menjadi staf Komando Pertama Jawa Barat atau Komandemen I Jawa Barat di Purwakarta dan diberi pangkat mayor.