KOMPAS.com - Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang diperkirakan berdiri pada 1270-1275 Masehi.
Posisi Kerajaan Samudra Pasai kemungkinan berada di pesisir Timur Laut Aceh, menghadap ke Selat Malaka.
Bukti adanya kerajaan Samudra Pasai dapat dilihat dari keberadaan makam-makam raja di Kampung Geudong, Aceh Utara.
Di masa kejayaannya, Samudra Pasai pernah menjadi pusat perdagangan. Status ini menegaskan betapa Samudra Pasai pernah jadi kerajaan Islam yang diperhitungkan di wilayah Indonesia.
Baca juga: Marcopolo dan Ibnu Battutah, Tokoh yang Menulis Keadaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan karena letaknya yang strategis. Posisi Samudra Pasai berada di jalur lalu lintas perdagangan internasional di Selat Malaka.
Sejak awal abad Masehi, Selat Malaka sudah dikenal sebagai jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Terdapat pula pendapat bahwa Selat Malaka telah memiliki peranan sebagai jalur pelayaran sejak masa pra-sejarah.
Baca juga: Mengapa Selat Malaka Menjadi Tempat Strategis untuk Perdagangan?
Dugaan adanya hubungan antar daerah di Asia Tenggara dibuktikan dengan adanya temuan-temuan bekas kulit kerang masa mesolithik di Seruwei dekat Langsa dan temuan masa neolithi di beberapa pesisir Sumatra.
Pamor Samudra Pasai sebagai pusat perdangan juga diperkuat dengan adanya hubungan diplomasi antara utusan mereka dengan China.
Berita China dari masa dinasti Yuan menyebut bahwa pada 1282, mereka bertemu seorang menteri dari Kerajaan Su-muta, merujuk nama kerajaan Samudra Pasai.
Baca juga: Siapa yang Mendirikan Kerajaan Samudera Pasai?
Selain adanya berita dari China, bukti Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan turut diperkuat dengan adanya temuan dirham emas dari situs kerajaan ini.
Apalagi, sejumlah sultan Samudra Pasai memang pernah tercatat mengeluarkan mata uang emas.
Berikut ini daftar sultan Samudra Pasai yang tercatat pernah mengeluarkan mata uang emas:
Baca juga: Karakteristik Selat Malaka
Sebagai catatan, mata uang dari masa Sultan Malik as-Salih belum pernah ditemukan. Namun demikian, sejumlah mata uang ini mengindikasikan bahwa kerajaan Samudra Pasai telah mengenal alat tukar ekonomi dalam perdagangan mereka.
Jaringan perdagangan internasional kerajaan Samudra Pasai kemungkinan juga telah dibuka dengan Bengal sejak awal abad ke-13.
Sementara saat memasuki abad ke-15, kerajaan Samudra Pasai jadi salah satu tujuan pelayaran dan perdagangan dengan China.
Refrensi: