KOMPAS.com – Kopi merupakan salah satu minuman favorit banyak orang dari berbagai kalangan.
Meski demikian, pada beberapa orang, efek dari kafein yang banyak terkandung di dalam kopi bisa memicu munculnya berbagai gejala yang mengganggu.
Bahkan meskipun hanya satu cangkir kopi, seseorang bisa merasa gelisah, gemetar, atau cemas.
Jika Anda salah satu orang yang mengalami hal tersebut, bisa jadi tubuh Anda sensitif terhadap kafein.
Lantas, sebenarnya apa saja gejala seseorang sensitif kafein?
Gejala tubuh sensitif kafein
Dikutip dari Insider, ketika seseorang sensitif terhadap kafein, maka ia akan merasakan dampak dari kafein dengan cepat meskipun hanya mengonsumsinya dalam jumlah yang sedikit.
Adapun sejumlah gejala yang timbul pada orang yang sensitif terhadap kafein yakni:
Tanda-tanda ini sebenarnya tidak berbahaya, namun jika detak jantung yang meningkat menyertai kondisi penyakit jantung, maka hal ini bisa menimbulkan masalah.
Sementara mereka yang alergi pada kafein akan mengalami respons histamin terhadap kafein itu sendiri. Alergi kafein adalah hal yang sangat jarang terjadi.
Ahli Diet dari Nutrition and Co Jenaed Brodell mengatakan, mereka yang sensitif kafein mungkin bisa mentolerir kafein dalam jumlah kecil tergantung kapasitas masing-masing dalam memetabolisme kafein.
Namun mereka yang alergi, kemungkinan akan bereaksi pada kopi bahkan dalam jumlah yang kecil sekalipun.
Bordell menyebut, sensitif kafein bisa bermanifestasi sebagai detak jantung yang berdebar kencang, sakit kepala, mual, cemas, dan sulit tidur.
Adapun tingkat gejala dapat bervariasi tergantung pada tingkat kepekaan yang dialami seseorang serta jumlah kafein yang dikonsumsi.
“Gejala yang terkait dengan alergi kafein sedikit lebih parah karena seseorang dapat mengalami kulit gatal, ruam, dan peningkatan iritabilitas dan kegoyahan,” kata Brodell dikutip dari Livescience.
Penyebab tubuh sensitif terhadap kafein
Sensitif terhadap kafein bisa disebabkan oleh faktor genetika atau keturunan.
Enzim pada hati, bertanggung jawab atas metabolisme tubuh terhadap kafein. Pada beberapa orang metabolisme ini bisa berlangsung lambat sehingga efek kafein berjalan lebih lama.
Selain itu, pada beberapa orang, reseptor di otak mungkin lebih bereaksi pada molekul dari kafein.
Sejumlah penyebab sensitif kafein lainnya yakni usia, di mana ketika usia semakin bertambah maka sensitivitas juga ikut bertambah.
Faktor yang lain adalah obat-obatan seperti teofilin atau echinacea yang bisa meningkatkan efek kafein, juga faktor kehamilan dan masalah toleransi tubuh.
/tren/read/2023/02/25/200000065/selain-gemetar-apa-saja-gejala-tubuh-sensitif-terhadap-kafein-