KOMPAS.com - Kematian akibat overdosis obat fentanil di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan.
Dilansir dari , 30 November 2022, Departemen Kesehatan Masyarakat LA merilis data yang mengungkapkan bahwa 1.504 orang menderita overdosis fentanil yang fatal pada 2021.
Jumlah itu hampir 14 kali lebih banyak kematian dibandingkan 2016, 109 orang meninggal karena overdosis fentanil.
Jumlah kematian pada 2021 menandai peningkatan 31 persen dari 2020.
Sementara itu, dari 2016 hingga 2020, juga terjadi peningkatan 308 persen dalam kunjungan gawat darurat untuk fentanil, dari 133 kasus menjadi 542 kasus.
Kematian yang terkait dengan opioid sintetik seperti fentanil meningkat dari 58.000 pada 2020 menjadi 71.000 pada 2021.
Fentanil sekarang menjadi obat paling umum yang dikaitkan dengan overdosis.
Obat yang 50 kali lebih kuat daripada heroin ini telah ditemukan di sebagian besar obat jalanan dan pil palsu, kata departemen kesehatan LA.
Lantas, apa itu obat fentanil?
Baca juga: Pagi atau Malam, Kapan Waktu Terbaik Minum Obat Hipertensi?
Dilansir dari , Fentanil adalah opioid sintetik yang disetujui untuk mengobati nyeri hebat, biasanya nyeri kanker lanjut.
Fentanil 50 hingga 100 kali lebih kuat daripada morfin.
Penggunaan fentanil harus melalui resep dokter. Biasanya, fentanil digunakan dalam bentuk transdermal patches, yakni melalui permukaan kulit berupa plester.
Namun, sebagian besar kasus terbaru terkait bahaya fentanil, overdosis, dan kematian di AS terkait dengan fentanil yang dibuat secara ilegal.
Fentanil dijual melalui pasar obat ilegal karena efeknya yang seperti heroin.
Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Temukan Obat Baru untuk Turunkan Kolesterol, Apa Itu?
Dilansir dari laman , hanya dua miligram fentanil, dianggap sebagai dosis yang berpotensi mematikan.
DEA pun telah memperingatkan publik tentang peningkatan tajam secara nasional dalam kematian pil resep palsu yang mengandung fentanil.
Laboratorium DEA telah menemukan bahwa, dari pil resep palsu yang mengandung fentanil yang dianalisis pada 2022, enam dari sepuluh mengandung dosis fentanil yang berpotensi mematikan.
Tahun lalu, DEA mengeluarkan Public Safety Alert tentang perdagangan narkoba yang meluas dari pil resep palsu yang mengandung fentanil di komunitas Amerika.
Pil ini sebagian besar dibuat oleh dua kartel narkoba Meksiko, yakni Kartel Sinaloa dan Kartel Jalisco (CJNG).
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Makanan dan Obat yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.