"Kenaikan harga rumah akan meningkat lebih cepat daripada kenaikan pendapatan. Bunga yang tinggi membuat besar cicilan makin tidak terjangkau," jelas Samirin.
Baca juga: Benarkah Total Biaya KPR Hampir 2 Kali Harga Rumah Asli? Ini Kata Perencana Keuangan
Samirin menjelaskan bahwa ada dua pendekatan yang bisa dilakukan pemerintah, yaitu pendekatan supply dan pendekatan demand.
"Dari sisi supply, pemerintah perlu mempermudah ijin membangun perumahan untuk rakyat," jelas Samirin.
Selain itu, Samirin menyarankan pemerintah mengatur pembangunan rumah secara disiplin, yakni engan sistem rasio 1:2:3. Rasio yang dimaksud adalah setiap 1 rumah mewah, terdapat 2 rumah menengah, dan 3 rumah sederhana.
Samirin juga mendorong pemanfaatan tanah menganggur milik pemerintah, yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan swasta dengan melalui berbagai insentif.
"Konsep hunian vertikal juga perlu digalakkan melalui berbagai insentif regulasi dan fiskal," tegas Samirin.
Baca juga: Syarat dan Cara Bikin Surat Keterangan Bebas Pajak Rumah Warisan
Sementara itu, dari sisi demand, pemerintah perlu memberikan subsidi kredit untuk masyarakat berpendapatan rendah dan menaikkan nilai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Samirin menambahkan bahwa masyarakat dari sektor informal juga perlu dibantu.
"Banyak dari mereka yang mampu membeli rumah tetapi tidak bankable (layak dan memenuhi syarat oleh bank atau lembaga keuangan untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan)," tambah Samirin.
Selain itu, Samirin juga menyarankan agar daya beli masyarakat perlu distimulus melalui program pemerintah yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli.
Baca juga: Kebiasaan Lepas Sepatu sebelum Masuk Rumah Bawa Manfaat Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.