KOMPAS.com - Penyanyi legendaris, Elton John mengecam keras rencana Pemerintah Inggris yang memungkinkan perusahaan AI menggunakan karya seniman yang dilindungi hak cipta tanpa izin pemiliknya.
Dilansir dari The Guardian, Minggu (18/5/2025), Elton John mengungkapkan ketidaksetujuannya dalam acara "Sunday with Laura Kuenssberg" di BBC One.
Dalam acara tersebut, penyanyi sekaligus penulis lagu itu menyebut Pemerintah sedang berusaha merampas warisan dan pendapatan kaum muda.
Baca juga: AI dan Kekayaan Intelektual: Rivalitas atau Kolaborasi?
"Menurut saya, itu adalah tindak kejahatan. Pemerintah benar-benar buruk, dan saya sangat marah karenanya," kata dia.
John juga menyorot Sekretaris Negara untuk Sains, Inovasi, dan Teknologi, Peter Kyle yang dianggap terlalu dekat dengan perusahaan teknologi seperti Googlem Meta, Apple, dan Amazon sejak Partai Buruh memenangkan pemilihan umum pada Juli lalu.
Ia menegaskan akan membawa masalah ini ke ranah hukum bila kebijakan tersebut tidak diubah.
Diketahui bahwa kritik dari Elton John muncul setelah pemerintah menolak amandemen dari House of Lords yang mewajibkan perusahaan AI mengungkapkan penggunaan materi yang dilindungi hak cipta dalam pelatihan model mereka.
Amandemen tersebut, yang diajukan oleh anggota independen Beeban Kidron, bertujuan memberikan kekuatan tawar bagi para seniman kreatif untuk menegosiasikan lisensi atas karya mereka.
Namun, usulan tersebut mendapat penolakan dari pemerintah setempat.
Baca juga: Tekan Kecelakaan, Sri Lanka Akan Manfaatkan AI untuk Pantau Sopir Bus dan Truk yang Lelah
Dilansir dari BBC, Minggu (18/5/2025), Penulis Naskah James Graham dalam acara yang sama denga Elton John juga melontarkan pandangannya mengenai keputusan pemerintah.
Dia mengatakan, "para menteri memang memahami nilai kreativitas ... tetapi yang membuat frustrasi adalah sikap berpuas diri atau keinginan untuk membiarkan para pakar teknologi Silicon Valley mendapatkan semuanya dengan cara mereka sendiri".
Selain itu, Kepala Eksekutif Musik Inggris, Tom Kierhl juga mengatakan bahwa pemerintah hampir mengorbakan industri musik negara tersebut.
"Sebagai kambing hitam dalam upayanya untuk mendekati raksasa teknologi yang berbasis di Amerika," ujar Kierlh.
Ia menambahkan bahwa perdana menteri tidak boleh membiarkan bakat senimah hancur dengan membiarkan bot AI yang tidak berjiwa menjarah karya mereka.
Baca juga: Bagaimana Jurnalis Menghadapi Tantangan Perkembangan AI?
Sebelum penungutan suara di House of Lords, Elton John telah bergabung dengan 400 lebih musisi, penulis, dan senan Inggris untuk menandatangani surat seruan kepada Perdana Menteri,