JAKARTA, KOMPAS.com - Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Biologi Fakultas MIPA UI ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, Kampus UI Depok, Jawa Barat pada Kamis (26/3/2015).
Kasus kematiannya sempat diduga sebagai kasus bunuh diri sebab barang bukti berupa surat wasiat dengan tulisan Akseyna. Namun, grafolog menyebut tulisan itu bukanlah tulisan Akseyna.
Kemudian, beberapa temuan seperti hasil visum lebam di tubuh korban. Ada juga analisis soal rusaknya bagian tumit sepatu yang menunjukkan adanya upaya korban diseret sebelum ditenggelamkan di danau.
Baca juga: Nilai Biologi Bagus? 21 Jurusan Kuliah Ini Bisa Jadi Pilihan Siswa
Analisis tersebut menguatkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya kala itu, Kombes Khrisna Murti untuk menyimpulkan kematian Akseyna merupakan pembunuhan, bukan bunuh diri seperti yang disampaikan sebelumnya.
Hingga 10 tahun lamanya, polisi tak bisa menetapkan tersangka dalam kasus kematian Akseyna. Keluarga Akseyna terus menunggu janji-janji yang disampaikan oleh beberapa Kapolres Metro Depok untuk mengungkap kasus kematian anaknya.
Guru Pembimbing OSN Biologi SMAN 8 Yogyakarta, Sri Utara , Akseyna Ahad Dori masuk ke SMAN 8 tahun 2010 dan lulus 2013. Selama belajar di SMAN 8, Akseyna merupakan sosok yang rajin beribadah, pandai, dan mudah bergaul.
"Anaknya pandai kemauannya juga kuat," ucap Sri Utari ketika ditemui Rabu (1/4/2015) siang.
Sri Utara dan Akseyna juga pernah bertemu setelah lulus. Perbincangannya kala itu seputar pelajaran Biologi.
Baca juga: Punya Nilai Biologi Tinggi? Cek Jurusan Kuliah yang Sesuai untuk SNBP
Sri Utara mengingat dalam pertemuan itu, Akseyna tak merasa kesulitan atau memiliki masalah. Akseyna mengaku senang dan mantap menimba ilmu di UI.
"Saya tanya apa ada kesulitan dalam kuliah dia jawab tidak ada. Justru dia bercerita kalau sudah mantap kuliah di UI," kata Utari.
Sebagai pendamping Biologi, Sri Utari selalu menyertai Akseyna ketika berlomba mewakili SMAN 8 dalam Sains Biologi baik di Manado pada tahun 2011 maupun di Jakarta pada 2012.
Usai pengumuman, tiba-tiba Akseyna dari podium berlari ke arahnya di tribun. Sesampainya di hadapan Utari, Akseyna meminta maaf karena gagal mendapatkan mendali emas dan hanya memperoleh perunggu.
"Maaf ibu, saya hanya mendapatkan mendali perunggu. Maaf," ujar Sri Utari mengulang kata-kata Akseyna kala itu.
Baca juga: Kisaran Biaya Kuliah Jurusan Biologi untuk Jenjang S1