KOMPAS.com - Bali Timbungan merupakan salah satu restoran khas Bali yang kini membuka cabang terbaru di Sarinah, Jakarta Pusat.
Salah satu menu makanan yang menjadi bintang utama saat mampir ke Bali Timbungan yaitu Bebek Timbungan.
Bebek Timbungan terdiri dari olahan bebek yang dimasak di dalam bambu menggunakan api kecil.
Proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlahan, sehingga menghasilkan daging bebek yang lembut dan tidak alot.
Bebek Timbungan khas Bali yang saya cicipi di restoran Bali Timbungan Saarinah disajikan dalam bentuk sajian Megibung.
Megibung merupakan tradisi makan bersama khas Bali. Hidang disajikan dalam satu wadah dengan cara duduk melingkar.
Duduk bersama ini dilakukan tidak hanya bertujuan untuk membuat perut kenyang, tetapi juga bisa menciptakan kebersamaan.
Baca juga:
Hidangan megibung ini diletakkan di atas meja bundar yang muat untuk tiga hingga enam orang.
Wadah makanan yang digunakan untuk menyajikan makanan terbuat dari bambu, gerabah, batu, dan daun pisang.
Ada beragam menu khas Bali yang dihidangkan dalam sajian megibung, seperti Bebek Timbungan, Ayam Bakar Biru Maru, Sate Lilit Ikan, Sate Bawah Pohon Jabu, dan Kerang Bumbu Kacang.
Selain itu ada juga Udang Goreng Tepung, Cumi Goreng Tepung, Bergedel Jagung, Sup Sari Segara, Urab Paku, Kacang Panjang Kalasan, dan Kerupuk Udang.
Sebagai pelengkap sajian Megibung, ada juga tiga sambal khas Bali yang disediakan, di antaranya ada Sambal Ulek, Sambal Matah, dan Sambal Kesuna Cekuh.
Baca juga: Makanan Bali Berpotensi Dukung Program Indonesia Spice Up The World
Daging Bebek Timbungan menjadi incaran pertama saya saat seperangkat sajian megibung dihidangkan di atas meja.
Daging bebek ditaruh di dalam batang bambu yang sudah dibelah menjadi setengah bagian, lengkap dengan aneka menu pendukung yang ditaruh di dalam daun pisang.
Biasanya, daging yang digunakan untuk sajian Bebek Timbungan yaitu bebek yang sudah tua. Saya cukup penasaran dengan tekstur daging bebek yang disajikan, karena daging bebek tua umumnya terasa alot saat dimakan.
Saat sesuap daging Bebek Timbungan mampir ke lidah, ada rasa kencur dan rempah khas Bali yang kuat mendominasi di setiap kunyahan. Tekstur daging bebek pun menurut saya sudah empuk, karena daging mudah lepas dari tulang.
Seperti masakan bali pada umumnya, rempah di dalam sajian Bebek Timbungan menjadi kunci di sini.
Penambahan sambal matah di atas daging Bebek Timbungan menjadi bentuk kolaborasi yang sempurna saat mampir ke lidah. Rasa pedas gurih dari sambal matah khas Bali berpadu rempah base genep Bebek Timbungan terasa pas.
Baca juga: Resep Sate Lilit Bali, Pakai Daging Ikan Tenggiri dan Udang
Hidangan pelengkap selanjutnya yang saya coba yaitu Sate Bawah Pohon Jambu. Sate dihidangkan menggunakan daging ayam yang ditusuk menggunakan tusukan bambu.
Terdapat empat potong daging ayam di setiap tusuk sate. Sate disajikan di atas tungku tradisional berukuran mini, lengkap dengan bara api yang mengepulkan asap pada bagian dalamnya.
Sate masih terasa hangat saat disantap meskipun sudah didiamkan beberapa saat di atas gerabah.
Namun sayangnya, menurut saya rempah yang digunakan baru menyentuh permukaan daging sate saja, dan belum meresap ke bagian dalam daging.
Bicara perihal makanan Bali, tidak lengkap rasanya bila belum mencicipi sajian sate lilit. Ada dua varian sate lilit di sini, yakni sate lilit ayam dan sate lilit ikan. Saya mendapat bagian mencicipi sate lilit ikan.
Tektur sate lilit tampak padat dan merekat sempurna. Teksturnya pun empuk dan gurih saat disantap bersama cocolan sambal matah.
Rasa rempah khususnya kencur terasa kuat saat satu tusuk sate lilit selesai saya kunyah. Tidak ketinggalan juga ada aroma wangi khas bawang putih yang membuat hidangan sate lilit terasa semakin nikmat.
Baca juga: Resep Sate Lilit Ayam Tanpa Kelapa, Pakai Tusukan Batang Serai
Selain itu juga ada Ayam Betutu Metimbung, daging ayam digunakan juga dimasak di dalam bambu seperti bebek timbungan. Proses memasaknya pun juga perlahan, sehingga menghasilkan tekstur daging ayam yang lembut seperti dimasak di dalam presto.
Baca juga: Cara Tepat Rebus Ayam Betutu agar Empuk, Durasinya Berapa Lama?