优游国际

VATICAN CITY, KOMPAS.com – Paus Leo XIV secara resmi akan menerima Cincin Nelayan dalam misa pelantikan Paus Leo XIV yang digelar pada Minggu (18/5/2025).

Cincin ini bukan sekadar perhiasan, tetapi simbol penting dalam tradisi kepausan yang berakar kuat dalam ajaran Perjanjian Baru.

Dalam siaran resmi, Kantor Vatikan untuk Perayaan Liturgi Paus Agung telah merilis gambar cincin tersebut.

Baca juga: Hari Ini Paus Leo XIV Dilantik, Naik Mobil Kepausan dan Kenakan Cincin “Pertunangan”

Di permukaannya terukir sosok Santo Petrus, Rasul nelayan yang dalam Injil Matius 16:19 menerima kunci Kerajaan Surga, serta dalam Lukas 22:32 diberi misi oleh Yesus untuk menguatkan saudara-saudaranya dalam iman.

Makna atau arti cincin nelayan paus secara simbolik menyentuh akar spiritual misi kepausan.

“Cincin Nelayan mengotentikasi iman dan melambangkan tugas yang dipercayakan kepada Paus pertama,” demikian penjelasan Vatikan dalam keterangannya yang dikutip dari Vatican News pada Sabtu (17/5/2025).

Warisan tradisi sejak abad ke-13

Istilah Cincin Nelayan atau Ring of the Fisherman mengacu pada profesi Petrus sebelum menjadi murid Yesus. Simbol ini telah melekat dalam jabatan Paus sejak setidaknya abad ke-13.

Dulu, cincin ini juga berfungsi sebagai segel resmi untuk dokumen kepausan. Namun sejak 1842, penggunaannya bergeser menjadi simbolis. Meski demikian, setiap Paus tetap menerima cincin yang unik dan bersifat pribadi.

Setelah seorang Paus wafat, cincin miliknya bersama dengan Meterai Timbal akan dirusak dengan alat pahat, untuk mencegah penyalahgunaan dan pemalsuan dokumen atas nama Paus.

Desain khusus untuk tiap paus

Setiap Paus memiliki cincin dengan desain berbeda. Paus Benediktus XVI mengenakan cincin emas dengan ukiran Santo Petrus sedang memancing dari atas perahu.

Sementara Paus Fransiskus memilih cincin perak berlapis emas yang sebelumnya dimiliki oleh sekretaris Paus Paulus VI.

Kini, Paus Leo XIV sebagai penerus ke-267 dari Santo Petrus akan mengenakan cincin dengan gambar Santo Petrus memegang kunci dan jala.

Baca juga:

Desain ini melambangkan keberlanjutan misi apostolik yang telah berlangsung lebih dari dua milenium.