ABUJA, KOMPAS.com - Nigeria telah melunasi utang sebesar 3,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 55,9 triliun dari Dana Moneter Internasional atau IMF yang dipinjam saat pandemi Covid-19
Pelunasan tersebut membuat Nigeria menjadi negara yang terbebas dari utang kepada IMF, lembaga yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg, pelunasan tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan Nigeria Wale Edun, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: IMF: Eskalasi Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Dampak Ekonomi Serius
Edun menuturkan, utang tersebut telah dilunasi sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
Negara di Afrika Barat tersebut sekarang tidak memiliki utang IMF yang belum dibayarkan.
Akan tetapi, perwakilan tetap IMF untuk Nigeria Christian Ebeke berujar, Abuja diharapkan membayar beberapa pembayaran tambahan sekitar 30 juta dollar AS per tahun dalam biaya Hak Penarikan Khusus.
IMF mencairkan bantuan darurat kepada Nigeria pada April 2020 setelah Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global.
Baca juga: 9 Negara Eropa Memprotes Rencana Kunjungan IMF ke Rusia
Pandemi Covid-19 telah membuat negara-negara menutup perbatasan dan sektor bisnis menjadi yang paling terkena dampaknya.
Pelunasan utang tersebut merupakan tanda membaiknya posisi keuangan Nigeria.
Bulan lalu, cadangan devisa bersih bank sentral Nigeria mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Nigeria telah berupaya meningkatkan likuiditas dollar AS setelah bertahun-tahun menjalankan aturan nilai tukar tetap yang membebani ekonomi negara.
Baca juga: IMF Bakal Kucurkan Dana Rp 13,7 Triliun untuk Ukraina
Kondisi tersebut membuat mata uang lokal, naira, dinilai menjadi terlalu tinggi.
Presiden Nigeria Bola Tinubu lantas mengeluarkan kebijakan yang membiarkan nilai tukar naira mengambang bebas setelah menjabat pada 2023.
Kebijakan tersebut diambil sebagai bagian dari kampanye reformasi ekonomi yang lebih luas. Akibatnya, mata uang tersebut kehilangan lebih dari 70 persen nilainya terhadap dollar.
IMF baru-baru ini memuji reformasi Nigeria karena menempatkan negara tersebut pada posisi yang lebih baik untuk menghadapi tantangan eksternal.
Baca juga: Timeline Krisis Ekonomi Sri Lanka: Dari Protes hingga Bailout IMF
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.