Gunung Api Merapi terletak di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 Mdpl.
Heru Suparwaka dari Badan Geologi KESDM mengatakan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
"Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak," jelas Heru.
Cuaca di sekitar Gunung Merapi tampak berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat, dengan suhu udara sekitar 23-30 derajat Celcius dan kelembapan 79-80 persen, bertekanan udara 568-718 mmHg.
Hasil pengamatan kegempaan PVMBG menunjukkan, 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm dan lama gempa 36-160 detik.
1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 15 detik dan 4 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 2-20 mm, S-P 0.3-0.6 detik dan lama gempa 5-8 detik.
Serta, 3 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 27-60 mm, dan lama gempa 10-14 detik
Dengan kondisi ini, Heru mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, dan masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," jelasnya.
Selain itu, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi," tambahnya.
Baca juga: Ada Tren Kenaikan Suhu Udara di Sekitar Merapi, Rencana Mitigasi Harus Disiapkan
Gunung Api Sinabung terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan posisi geografis di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl
Arif Cahyo Purnomo, A.Md dari Badan Geologi KESDM mengatakan, gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.
"Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin sedang hingga kencang ke arah tenggara dan selatan," jelasnya.
Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan yang dilakukan, tercatat 3 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5-10 mm, S-P 12 detik dan lama gempa 45-128 detik.
Dengan begitu, masyarakat dan pengunjung, serta wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," kata dia.
Upayakan untuk mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," tambahnya.
Baca juga: 7 Fakta Erupsi Gunung Sinabung Hari Ini, 13 Kali Semburan Awan Panas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.