Menurut para peneliti yang bertanggung jawab atas penemuan tersebut, perbedaan yang mencolok ini adalah hasil dari evolusi yang cepat sebagai respons terhadap radiasi.
Katak dengan warna yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin, yang diketahui dapat mengurangi efek ultraviolet, serta radiasi pengion.
Oleh karena itu, individu yang berwarna gelap lebih kecil kemungkinannya untuk menderita kerusakan sel akibat paparan radiasi dan dengan demikian akan lebih disukai secara evolusioner setelah kecelakaan itu.
Kuda liar yang terancam punah juga berhasil bertahan hidup di Zona Pengecualian. Mereka mengunakan bangunan yang ditinggalkan sebagai tempat berlindung.
Sekitar 30 kuda Przewalski diperkenalkan ke Zona Pengecualian pada tahun 1998 dalam upaya menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.
Populasi mereka sekarang diyakini sekitar 150 ekor di dalam Zona Pengecualian, dengan 60 ekor kuda lainnya melewati perbatasan di Belarusia.
Baca juga: Hewan-hewan Kanibal yang Memakan Pasangannya Usai Kawin
Selain hewan-hewan tersebut, masih ada spesies lain yang menghuni wilayah bencana Chernobyl. Seperti burung walet yang juga ditemukan di Chernobyl.
Namun paparan radiasi membuat burung walet ini memiliki tingkat mutasi dua hingga 10 kali lipat lebih tinggi daripada di tempat lain di Ukraina.
Sementara itu, tikus yang tinggal di Zona Pengecualian ditemukan lebih mungkin mengembangkan katarak.
Satu studi menggunakan kamera jebakan juga mengidentifikasi hewan seperti cerpelai, berang-berang Eurasia, burung hantu kuning kecoklatan, murai, elang ekor putih di dalam Zona Pengecualian.
Tanpa manusia, Chernobyl telah menjadi tempat berlindung yang aman bagi semua jenis hewan. Faktanya, Chernobyl sekarang menjadi salah satu cagar alam terbesar di Eropa. Saat ini, Zona Pengecualian Chernobyl terbentang seluas 2.600 kilometer persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.