优游国际

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, dalam satu tahun terakhir kerap dikaitkan dengan nama Mulyono.

Banyak spekulasi beredar, mulai dari anggapan bahwa Mulyono adalah nama kecil Jokowi, hingga ada yang menyebut Mulyono sebagai sepupu Jokowi karena kemiripan fisik.

Namun, penjelasan datang dari Andi Pramaria, teman satu angkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Ia menegaskan bahwa Mulyono adalah teman kuliah mereka juga, yang bernama lengkap Hari Mulyono. Menurut Andi, terdapat perbedaan signifikan antara Jokowi dan Hari Mulyono.

Baca juga:

Siapa Sebenarnya Hari Mulyono?

Hari Mulyono adalah rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM.

Ia juga memiliki hubungan keluarga dengan Presiden, yaitu sebagai sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandungnya, Idayati. 

Hari Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum wafat pada tahun 2018.

Setelah kepergian Mulyono, Idayati menikah kembali dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, pada tahun 2022.

Dilansir 优游国际.com (18/07/2028) Andi Pramaria, yang kini bertugas di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB, mengungkapkan hal ini saat ditemui di rumahnya di Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025). 

“Jauh ya, beda. Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk,” terangnya. 

Nama Mulyono mencuat di media sosial pada saat gelombang protes terhadap RUU Pilkada tahun 2024 berlangsung.

Bahkan, nama ini sempat menjadi trending topic di platform X (sebelumnya Twitter) pada 22 Agustus 2024.

Baca juga: Dekan Fakultas Kehutanan UGM Ungkap Peran Ir. Kasmudjo dalam Studi Jokowi

Asal Usul Nama Jokowi: Dari Mulyono Menjadi Joko Widodo

Berdasarkan informasi dari 优游国际pedia, Joko Widodo lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Ia merupakan anak sulung dan satu-satunya putra dari empat bersaudara.

Menariknya, saat lahir, Jokowi sempat diberi nama Mulyono. Dalam sebuah wawancara, Jokowi menjelaskan bahwa nama tersebut kemudian diganti karena dirinya sakit-sakitan sewaktu kecil.

Nama Mulyono yang berarti “mulia” dianggap kurang cocok, sehingga diganti menjadi Joko Widodo yang bermakna "anak lelaki yang selamat dan sejahtera".