KOMPAS.com - Sering menarik gas serta rem mendadak dinilai dapat menyebabkan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor boros.
Kebiasaan berkendara agresif ini disebut lebih membuang bahan bakar dibandingkan berkemudi secara stabil.
Akun media sosial X @zeno*** pada Minggu (6/10/2024) menuliskan, motor apa pun akan lebih boros bensin jika pengguna terlalu sering mengerem dan menarik gas cepat.
"Skill issue, makanya jangan asal main stop & go dadakan sama kecepatannya sebisa mungkin di stabil," tulis warganet, menanggapi unggahan keluhan sepeda motor boros bensin.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Tarik gas kencang bikin bahan bakar boros
Ahli mesin dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady menjelaskan, pada prinsipnya, setiap kendaraan yang melakukan akselerasi akan membutuhkan torsi lebih besar.
"Nah torsi yang besar itu membuat bahan bakar lebih boros," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Senin (7/10/2024).
Akselerasi adalah penambahan kecepatan dengan cara memutar gas (sepeda motor) atau menginjak pedal gas (mobil), sehingga kecepatannya meningkat.
Disebut akselerasi jika kendaraan melaju dari kecepatan nol atau diam menjadi jalan, maupun dari kecepatan rendah ke kecepatan tinggi.
Jayan mengatakan, semakin tinggi akselerasi atau perbedaan kecepatannya, semakin besar pula torsi yang dibutuhkan.
Dengan demikian, akan semakin banyak juga bahan bakar minyak yang digunakan.
"Misal saat traffic light mulai hijau, maka kita harus melakukan akselerasi. Nah saat itu mesin akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak," kata Jayan.
Jayan pun membenarkan, berkendara dengan kecepatan stabil dapat menghemat bahan bakar minyak.
Namun, stabil yang dimaksud harus masih berada dalam rentang kecepatan yang normal, misalnya 40-60 kilometer per jam untuk sepeda motor.
Sebab, menurut dia, pengendara yang melajukan kendaraan bermotor secara stabil tetapi dengan kecepatan tinggi akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar.
Hal serupa juga menjadi alasan mengapa kecepatan kendaraan harus tetap stabil meski bahan bakar telah menipis.
"Ya kalau BBM mau habis ya nyetirnya jangan agresif. Yang baik itu ya berkendara stabil terus baik BBM penuh atau hampir habis," terang Jayan.
Rem mendadak atau perlahan tidak ada bedanya
Di sisi lain, Jayan menjelaskan, menarik rem secara mendadak atau perlahan-lahan bukan penyebab langsung dari bahan bakar boros.
Kendati demikian, saat pengendara menarik rem hingga melambat atau bahkan berhenti, butuh akselerasi lagi untuk melajukan kendaraan.
Ketika akselerasi, kendaraan membutuhkan torsi, sehingga akan memakan bahan bakar lebih banyak.
Jayan melanjutkan, tidak ada perbedaan antara pengereman tiba-tiba ataupun pelan-pelan. Dua cara ini pasti tetap membutuhkan torsi saat akselerasi.
"Kalau akselerasi pelan dan tiba-tiba, ada (perbedaan penggunaan bahan bakar). Penyebab langsung boros BBM (adalah) akselerasi dan kecepatan tinggi," paparnya.
/tren/read/2024/10/08/070000565/sering-tarik-gas-dan-rem-mendadak-benarkah-bikin-bbm-boros-