KOMPAS.com - Sheet mask atau masker lembaran merupakan salah satu produk yang populer digunakan dalam perawatan kecantikan.
Masker ini terbuat dari katun tipis berisi formula cair. Banyak perusahaan kecantikan yang mengklaim jika masker jenis ini mampu mencerahkan, melembabkan, hingga mengatasi garis halus atau kerutan pada wajah.
Masker ini pada umumnya hanya digunakan untuk perawatan sekali pakai. Bahkan dibandingkan dengan masker oles pada umumnya, sheet mask dianggap lebih praktis.
Untuk itulah, banyak orang yang memanfaatkan produk kecantikan ini.
Namun sebuah studi baru-baru ini menunjukkan jika sheet mask bisa menjadi salah satu polutan baru serta memiliki dampak yang sama dengan sedotan plastik sekali pakai.
Baca juga:
Melansir laman The Guardian, penggunaan produk seperti sheet mask dan tisu basah merupakan salah satu alasannya. Konon, banyak orang menganggap jika pengurangan penggunaan produk sekali pakai ini dapat memangkas jumlah limbah.
Bagi mereka yang serius mengurangi limbah, menghindari produk sekali pakai seperti tisu basah dan masker lembaran adalah kuncinya.
Bahkan pada tahun 2018 lalu, lembaga Water UK sendiri mengungkapkan jika 93 persen limbah yang mengotori selokan di Inggris merupakan produk tisu basah.
Sementara riset yang dilakukan Mintel menemukan produk kecantikan lain seperti sheet mask juga menjadi salah satu polutan dan disebut sebagai "sedotan plastik baru".
Adapun sebutan ini diberikan mengingat kerusakan yang ditimbulkan oleh masker lembaran sama dengan apa yang bisa dilakukan oleh sedotan plastik.
Meski begitu, tak hanya masker lembaran dan tisu basah saja yang bisa mengotori lingkungan. Pengemasan yang tidak berkelanjutan seperti produk yang dibungkus dalam botol kaca dan plastik juga memiliki dampak yang nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.