KOMPAS.com - Di tengah wabah virus corona yang melanda dunia, termasuk Indonesia saat ini, masyarakat diimbau untuk melakukan perlindungan diri dan pencegahan agar tak tertular virus corona.
Salah satunya dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal.
Cara yang tengah dilakukan secara mandiri oleh masyarakat saat ini adalah mensterilkan lingkungan rumahnya dengan membersihkan berbagai perabotan atau lokasi yang kerap diakses seluruh penghuni rumah dengan disinfektan.
Jika sebelumnya masyarakat antusias membuat hand sanitizer sendiri, kini mulai marak pula membuat disinfektan.
Berbagai cara dan formula membuat disinfektan pun beredar di grup percakapan Whatsapp dan media sosial.
Ada yang menggunakan cairan pemutih pakaian, ada pula yang menggunakan campuran pembersih lantai.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Berikut Cara Mudah Bersihkan dan Disinfektan Rumah
Benarkah cara seperti itu? Apa yang harus diperhatikan jika ingin membuat disinfektan sendiri?
"Berdasarkan anjuran dari WHO, bahwa bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai desinfektan adalah etanol dan sodium hipoklorit (pemutih). Kebanyakan larutan bahan pemutih rumah tangga mengandung 5 persen sodium hipoklorit (50000 bpja klorin)," kata Joddy, saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Sabtu (21/3/2020).
Joddy menyebutkan, cairan pemutih pakaian merupakan bahan yang paling kuat dan efektif.
Akan tetapi, bahan ini mudah dinonaktifkan jika terdapat bahan organik.
Bahan aktif yang ada di dalam cairan pemutih yaitu sodium hipoklorit yang memiliki beragam fungsi.
"Efektif membunuh bakteri, jamur, dan virus, termasuk virus influenza," kata dia.
Baca juga:
Seperti disebutkan di atas, pembuatan cairan disinfektan bisa dilakukan dengan mencampur air dan cairan pemutih pakaian atau pembersih lantai.
Bagaimana caranya?