KOMPAS.com - Dunia belum selesai dengan pandemi virus corona, SARS-CoV-2. Namun, beberapa negara telah mengumumkan penemuan varian baru dari virus corona tersebut.
Terbaru, Perancis melaporkan ada kasus pertama dari varian baru virus corona pada Sabtu, (26/12/2020).
Adapun kasus itu berasal dari seorang pria yang merupakan warga negara yang pulang setelah mengunjungi London, Inggris, pada 19 Desember 2020.
Setibanya di Perancis, pria itu dites positif terinfeksi varian baru virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri.
Dengan temuan di Perancis, setidaknya sudah ada 13 negara yang melaporkan temuan varian baru virus corona.
Baca juga: Update Covid-19 di Dunia: 80,1 Juta Kasus Positif | Varian Baru Corona Ditemukan di Perancis
Berikut negara-negara tersebut:
Melansir pemberitaan 优游国际.com, 19 Desember 2020, Pusat Genom Filipina mendeteksi adanya strain G614, dengan genotipe asli D614 dalam sebuah sampel kasus positif dalam jumlah kecil di Quezon City.
Adapun, varian D614 dan G614 telah dideteksi dalam sebuah sampel kecil dari kasus infeksi pada Juni 2020.
Diketahui, mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), sehingga disebut D614G.
Artinya, jenis G614 terdeteksi di awal, namun berubah menjadi G614 saat ini. Sebelumnya, D614G juga terdeteksi di Malaysia pada Agustus 2020.
Baca juga: Dari Inggris hingga Afsel, Ini Varian Baru Virus Corona di Beberapa Negara
Menurut laporan ilmuwan, varian baru virus corona di Afrika Selatan memiliki antara 10 dan 20 mutasi baru yang tidak terlihat pada virus corona yang diuji di Afrika Selatan sebelum akhir September 2020.
Penamaan tersebut berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh para ilmuwan genomik yang dipimpin oleh Kwazulu-Natal Reasearch Innovation and Sequencing Platform (KRISP) di Afrika Selatan.
Berdasarkan pemberitaan Business Insider, Jumat (18/12/2020), para ilmuwan telah menganalisis sampel genetik virus corona dari berbagai bagian Afrika Selatan sejak dimulainya pandemi, dan dalam beberapa pekan terakhir sampel ini didominasi oleh varian baru.
"Bukti telah dikumpulkan, dan hal ini menunjukkan bahwa gelombang kedua yang kita alami saat ini dipicu oleh varian baru ini," ujar Mkhize.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Afrika Selatan
Para peneliti di Singapura telah menemukan varian baru Covid-19 yang menyebabkan infeksi yang tidak begitu parah pada 21 Agustus 2020.