KOMPAS.com - Nasi, terutama nasi putih, sering dianggap sebagai musuh terselubungnya penderita diabetes.
Hal ini lantaran nasi memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi. Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.
Nasi putih cepat dicerna dan diserap tubuh, sehingga bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam. Hal ini bisa memperburuk resistensi insulin dan mengganggu pengendalian gula darah.
Selain itu beras yang sudah diproses juga akan kehilangan sebagian besar seratnya. Padahal, serat penting untuk memperlambat penyerapan glukosa.
Lantas, bolehkah penderita diabetes makan nasi setiap hari?
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Minum Kopi Setiap Hari?
Nasi putih, baik yang berbiji pendek maupun panjang, merupakan biji-bijian rendah lemak yang mengandung pati yang menyediakan antara 45 hingga 53 gram karbohidrat per 1 cangkir porsi.
Meskipun memiliki sedikit serat, beras putih menyediakan sedikit protein, yaitu 4 gram per porsi.
Dilansir dari Eatingwell (25/10/2024), beras merah menawarkan sumber serat yang baik, sedangkan beras putih memiliki lebih sedikit serat.
Sebagian besar beras putih yang dijual di Amerika Serikat telah diperkaya, sehingga di dalamnya terkandung pula thiamin, niasin, zat besi, dan asam folat.
Selain itu, beras juga menyediakan mangan, mineral yang sangat penting untuk menghasilkan energi, melindungi sel, mendukung sistem kekebalan tubuh, pembekuan darah, produksi tulang dan reproduksi.
Baca juga: 7 Jenis Ikan yang Baik bagi Penderita Diabetes, Apa Saja?
Pakar menyarankan penderita diabetes untuk mengurangi konsumsi karbohidrat olahan, termasuk nasi putih, dan mengganti makanan ini dengan biji-bijian berserat tinggi dan indeks glikemik rendah, seperti beras merah.
Namun sebuah meta-analisis dari tujuh uji coba yang diterbitkan di PeerJ pada tahun 2021 menunjukkan bahwa orang dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2 yang mengganti nasi putih dengan nasi merah tidak mengalami perubahan signifikan dalam gula darah puasa dan hemoglobin A1C (tes darah yang memberikan rata-rata kadar gula darah selama 3 bulan).
Dalam artian, pengganti nasi putih tidak memberikan dampak besar terhadap kontrol gula darah seperti yang diharapan peneliti.
Meskipun begitu, tetap ada manfaat mengganti nasi putih dengan nasi merah, yaitu peserta mengalami penurunan berat badan dan peningkatan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik.
Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk ini.