优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Terbaru Leo XIV, Sejak Kapan Tradisi Paus Baru Ganti Nama Dimulai?

优游国际.com - 09/05/2025, 15:15 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Setelah terpilih sebagai Paus baru, Kardinal Robert Francis Prevost mengganti namanya menjadi Leo XIV

Melalui Konklaf yang digelar sejak Rabu (7/5/2025), Paus Leo XIV terpilih menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). 

Baca juga: Pemikiran dan Isu Utama yang Dibawa Robert Prevost, Paus Terpilih Pertama dari Amerika Serikat

Kini, sorotan tertuju kepada Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Dunia. 

Mulai dari asal usulnya sebagai paus dari Amerika Serikat pertama hingga pemilihan nama barunya pun menuai perhatian dunia. 

Paus baru diketahui memilih nama yang mengacu pada dua tokoh penting Gereja Katolik, yaitu Paus Leo I (Leo Agung) dan Paus Leo XII. 

Seperti yang dilansir dari 优游国际.com, Jumat (9/5/2025), pemilihan nama seorang Paus baru dipandang sebagai petunjuk awal arah visi dan kebijakannya mendatang. 

Para ahli menyebutkan bahwa nama yang dipilih seorang paus mencerminkan karakter, semangat, dan prioritasnya yang akan ia sandang selama memimpin Gereja Katolik Dunia. 

Meskipun pergantian nama ini tidak wajib, banyak paus yang melakukannya selama berabad-abad. 

Kapan tradisi paus mengganti nama dimulai?

Mengutip dari CNN, Minggu (4/5/2025), pergantian nama Paus dimulai pada abad ke-6. 

Pergantian nama pertama kali dilakukan oleh Paus Yohanes II yang menjabat pada tahun 533 hingga 535. 

Adapun alasannya mengganti nama karena dianggap terlalu mirip dengan dewa Romawi kuno, Mercurius. 

Selang beberapa abad, Peter Canepova yang terpilih pada abad ke-10 mengganti namanya menjadi Paus Yohanes XIV. 

Nama lahirnya memiliki kesamaan dengan Santo Petrus, paus pertama, sehingga ia memilih menghindari penggunaan Petrus II dengan mengganti namanya. 

Baca juga: Paus Leo XIV Terpilih, Apa yang Terjadi Sebelum dan Setelah Asap Putih Muncul?

Tentang pergantian nama ini, asisten profesor sejarah Katolik Universitas Durham Liam Temple berpendapat bahwa praktik itu menjadi suatu kebiasaan. 

Apalagi setelah Katolik tersebar di seluruh dunia, para paus dari luar Italia seperti Prancis dan Jerman sengaja memilih nama yang terdengar seperti warga lokal. Hal itu dilakukan sebagai bentuk meneruskan kebiasaan pendahulu. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau