KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir.
Pada Kamis (8/5/2025), beberapa daerah di Sleman melaporkan hujan lebat yang disertai angin kencang. Kondisi ini bahkan menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir.
"Sore ini beberapa wilayah di Jogja terjadi hujan Deras disertai angin, hati hati dulur dulur semua terhadap potensi bahaya di sekitarmu," tulis akun Instagram @mera***.
Padahal, Jawa Tengah dan DIY diperkirakan sudah memasuki musim kemarau pada awal Mei 2025.
Lantas, apa penyebab hujan lebat dan angin kencang di sejumlah daerah di Yogyakarta?
Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 Mei 2025
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Yogyakarta akhir-akhir ini disebabkan oleh bibit siklon.
Siklon ini menyebabkan sejumlah daerah mengalami hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir.
"Kondisi hujan kencang dan angin kencang akhir-akhir ini pengaruh bibit siklon," ujar Warjono kepada 优游国际.com, Jumat (9/5/2025).
Adapun berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer BMKG terkini mengidentifikasi, pola angin di wilayah Jawa dan DIY pada umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara.
Sementara itu, kata Warjono, kelembapan udara di wilayah DIY pada lapisan 850-500 mb berkisar antara 60-90 persen.
"Kemudian, labilitas atmosfer secara umum bervariasi pada kategori sedang hingga kuat, mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif bersifat lokal dan tidak merata di wilayah DIY," ungkap dia.
Warjono menambahkan, gelombang Rossby terpantau aktif di sepanjang pulau Jawa. Kondisi ini menunjukkan pembentukan awan konvektif bersifat lokal cukup kuat di wilayah selatan Indonesia.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode 9-11 Mei 2025 sebagai berikut:
Potensi hujan sedang hingga hujan lebat berpotensi di:
Potensi hujan sedang hingga hujan lebat berpotensi di:
Potensi hujan sedang hingga hujan lebat berpotensi di:
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan.
Pasalnya, cuaca ekstrem tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pohon tumbang.
Selain itu, waspada pula terhadap sambaran petir terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.