ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Ini Penyebab Gunung Anak Krakatau Meletus Menurut PVMBG

ÓÅÓιú¼Ê.com - 05/12/2023, 19:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda meletus pada Selasa (5/12/2023) sekitar pukul 04.38 WIB.

Hingga pukul 16.45, tercatat Gunung Anak Krakatau sudah meletus sebanyak 12 kali.

Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ahmad Basuki mengatakan, Gunung Anak Krakatau sudah meletus sebanyak 164 kali sejak 26 November 2023 hingga 4 Desember 2023.

Ketinggian kolom abu letusan Gunung Anak Krakatau berkisar 200-1500 meter.

Basuki juga menjelaskan penyebab terjadinya letusan Gunung Anak Krakatau karena naiknya magma ke permukaan sebagai akibat dari kondisi geologis Gunung Anak Krakatau. 

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau, Tiga Kali dalam 24 Jam Terakhir

Pihaknya menjelaskan, terkait potensi erupsi Gunung Anak Krakatau, PVMBG sudah memprediksinya sejak sebulan lalu.

“Potensi erupsi sudah diketahui karena sebulan sebelumnya sudah terlihat ada peningkatan kegempaan,” kata Ahmad saat dihubungi oleh tim ÓÅÓιú¼Ê.com.

Ahmad menjelaskan, peringatan tentang peningkatan potensi erupsi Gunung Anak Krakatau juga sudah dikeluarkan dalam bentuk press release pada akhir Oktober 2023.

“Pada 28 Oktober 2023, Gunung Anak Krakatau sudah mengalami peningkatan aktivitas kegempaan, yaitu terjadi 50 kali gempa vulkanik dalam, 43 kali gempa vulkanik dalam, dan 37 kali gempa hybrid,” ungkapnya.

Terkait dengan keamanan, ia menjelaskan jika informasi erupsi akan selalu dilaporkan kepada pihak penerbangan dan departemen perhubungan.

Selain itu, sesuai dengan rekomendasi dari PVMBG, masyarakat tidak disarankan untuk mendekati kawah dalam radius 5 km.

Nelayan dan wisatawan juga tidak diperkenankan untuk mendarat di Pulau Anak Krakatau.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Alami Erupsi Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 3.000 Meter

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Demo Hari Buruh Kota Semarang Berujung Ricuh, 24 Mahasiswa Ditangkap Aparat

Kronologi Demo Hari Buruh Kota Semarang Berujung Ricuh, 24 Mahasiswa Ditangkap Aparat

Tren
Mengapa Makan Seblak Tidak Sehat? Ini Kata Dokter…

Mengapa Makan Seblak Tidak Sehat? Ini Kata Dokter…

Tren
Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah, Nyatakan Darurat Nasional-Minta Bantuan Negara Lain

Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah, Nyatakan Darurat Nasional-Minta Bantuan Negara Lain

Tren
Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya

Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya

Tren
Sebelum Wafat Paus Fransiskus Berikan Seluruh Isi Rekeningnya ke Penjara, Donasi Rp 3,7 Miliar

Sebelum Wafat Paus Fransiskus Berikan Seluruh Isi Rekeningnya ke Penjara, Donasi Rp 3,7 Miliar

Tren
Daftar 6 Bansos Cair Mei 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?

Daftar 6 Bansos Cair Mei 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?

Tren
BMKG Sebut Indonesia mulai Alami Suhu Tinggi dan Cuaca Terik, Kapan Berakhir?

BMKG Sebut Indonesia mulai Alami Suhu Tinggi dan Cuaca Terik, Kapan Berakhir?

Tren
Diputus Pacar, Seorang Wanita Minta Damkar Cibinong Rayakan Ulang Tahunnya

Diputus Pacar, Seorang Wanita Minta Damkar Cibinong Rayakan Ulang Tahunnya

Tren
Banyak Long Weekend, Daftar Kereta Api Tambahan di Hari Libur Mei 2025

Banyak Long Weekend, Daftar Kereta Api Tambahan di Hari Libur Mei 2025

Tren
Ramai soal Kuning Telur Berwarna Putih, Bagaimana Kandungan Gizinya?

Ramai soal Kuning Telur Berwarna Putih, Bagaimana Kandungan Gizinya?

Tren
Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Tren
BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

Tren
Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Tren
Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Tren
Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau