KOMPAS.com - Vitamin C merupakan salah satu nutrisi penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Karena itu, kekurangan vitamin C dapat berisiko terhadap beberapa masalah kesehatan, seperti gusi berdarah, mudah memar, kelelahan kronis, dan mudah terserang penyakit.
Konsumsi vitamin C yang cukup dapat diperoleh dari berbagai jenis buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan paprika.
Namun, kelebihan vitamin C juga memiliki dampak buruk bagi tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan vitamin C agar tetap seimbang, sehingga kesehatan tubuh tetap optimal.
Lantas, apa saja bahaya kelebihan dan kekurangan vitamin C?
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Jenis Vitamin B yang Bisa Membahayakan Jantung
Dilansir dari Healthline, berikut sejumlah bahaya atau efek samping kelebihan vitamin C:
Efek samping yang paling umum dari asupan vitamin C terlalu tinggi adalah gangguan pencernaan, seperti diare, mual, kram perut, serta refluks asam.
Meski demikian, efek samping ini akan bisa hilang dengan sendirinya jika mengurangi asupan vitamin C.
Selain itu, kondisi ini umumnya tidak timbul akibat konsumsi makanan, melainkan akan muncul ketika minum suplemen.
Baca juga: Catat, Ini Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C
Dampak buruk lain konsumsi vitamin C secara berlebihan adalah memicu kelebihan zat besi dalam tubuh.
Vitamin C diketahui dapat mengikat zat besi non-heme yang ada dalam makanan nabati. Ketika keduanya saling berikatan, zat besi akan lebih mudah diserap.
Karena itu, bagi orang yang berisiko, seperti penderita hemochromatosis, harus berhati-hati dengan suplemen vitamin C.
Pasalnya, kadar zat besi yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat memicu kerusakan serius pada jantung, hati, pankreas, ditorid, dan sistem saraf pusat.
Diketahui, tubuh tidak bisa menyimpan kelebihan vitamin. Akibatnya, vitamin C yang berlebihan ini akan dikeluarkan melalui urine sebagai oksalat.