KOMPAS.com - Hasil survei Litbang ÓÅÓιú¼Ê Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan, pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil-Suwono mengantongi dukungan dari generasi Z paling banyak dibanding dua kompetitornya, Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Dalam survei yang dirilis pada Selasa (5/11/2024), Litbang ÓÅÓιú¼Ê menyebutkan, Ridwan–Suwono mendapatkan dukungan dari generasi Z dengan jumlah paling signifikan. Adapun, generasi Z adalah kelompok yang lahir pada 1997 hingga 2012.
Survei Litbang ÓÅÓιú¼Ê juga memperlihatkan, semakin tua usia pemilih dan generasi maka pilihan mereka terkonsentrasi pada Pramono-Rano.
Selain mengukur usia pemilih, Litbang ÓÅÓιú¼Ê juga merilis tingkat elektabilitas tiga paslon yang maju Pilkada Jakarta 2024.
Hasil survei menunjukkan, elektabilitas Ridwan-Suswono mencapai 34,6 persen, Pramono-Rano 38,3 persen, dan Dharma-Kun yang maju lewat jalur independen 3,3 persen.
Hasil tersebut didapat Litbang ÓÅÓιú¼Ê setelah melakukan wawancara tatap muka dengan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta pada 20-25 Oktober 2024.
Survei Litbang ÓÅÓιú¼Ê yang mengukur elektabilitas tiga paslon yang maju Pilkada Jakarta 2024 sepenuhnya dibiayai oleh Harian ÓÅÓιú¼Ê (PT ÓÅÓιú¼Ê Media Nusantara) dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen.
Baca juga: Di Balik Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi, Bahas Apa Saja?
Elektabilitas Ridwan-Suswono dan Pramono-Rano yang bersaing ketat tampak dari pola dukungan yang diberikan beberapa kelompok terhadap kedua paslon ini melihat beragamnya latar belakang warga Jakarta.
Litbang ÓÅÓιú¼Ê menemukan, pemilih dengan latar belakang suku Betawi agak terkonsentrasi pada Pramono-Rano, sementara pemilih yang berlatar belakang suku Sunda cenderung terkonsentrasi pada Ridwan-Suwono.
Meski begitu, tidak berarti Pramono-Rano minim dukungan dari pemilih yang berlatar belakang suku Sunda, begitu juga dengan dukungan kepada Ridwan-Suswono dari pemilih yang berlatar belakang suku Betawi.
Keragaman dukungan para pemilih juga diperkuat dengan tidak terkonsentrasinya pemilih bersuku bangsa lain yang tinggal di Ibukota.
Misalnya, pemilih dengan latar belakang suku Jawa yang jumlahnya paling banyak di Jakarta atau kelompok lain, seperti China, Batak, Bugis, dan Minang cenderung tersebar di Ridwan-Suwono maupun Pramono-Rano.
Baca juga: Pramono Anung Sambangi Kediaman Prabowo, Pengamat: Bisa Jadi Jembatan Politik Megawati
Keragaman pemilih di Jakarta juga dapat dilihat dari pilihan politik pemilih, namun perbedaannya kurang signifikan.
Sebagai contoh, pemilih yang pada Pilkada sebelumnya mengaku memilih mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan kali ini pilihannya cenderung tersebar pada ketiga paslon.
Selain itu, pendukung mantan Gubernur Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama juga tidak terfokus pada salah satu paslon meski mantan Gubernur DKI Jakarta ini merupakan kader PDI- yang mendukung Pramono-Rano maju Pilkada Jakarta 2024.