ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Asal-usul Peringatan Hari Buruh 1 Mei

ÓÅÓιú¼Ê.com - 01/05/2025, 11:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Buruh atau May Day diperingati pada 1 Mei setiap tahunnya.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, tanggal ini menjadi momentum penting bagi para pekerja untuk menyuarakan aspirasi, menuntut hak-hak yang lebih baik, serta mengenang perjuangan kelas pekerja dalam sejarah.

May Day bukan sekadar hari libur, melainkan simbol perjuangan panjang demi kondisi kerja yang manusiawi dan adil.

Lantas, bagaimana asal-usul peringatan Hari Buruh?

Baca juga: Diperingati Tiap 1 Mei, Mengapa Hari Buruh Disebut May Day?

Asal-usul May Day

Dilansir dari Britannica, pada tahun 1889, sebuah federasi internasional kelompok sosialis dan serikat pekerja menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari dukungan bagi para pekerja.

Penetapan ini dilakukan untuk memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago yang terjadi pada 1886.

Saat itu, sebanyak 300.000 pekerja di seluruh negeri menuntut jam kerja dibatasi menjadi delapan jam sehari.

Aksi damai ini berubah menjadi tragedi berdarah dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Haymarket Riot".

Sempat terjadi bentrokan antara polisi dengan demonstran, sebuah bom dilemparkan hingga menewaskan sejumlah petugas dan warga sipil.

Baca juga: Ada Kegiatan Hari Buruh di Monas, 39 Kereta Api Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara

Menurut catatan sejarah, sebanyak delapan aktivis buruh dijatuhi hukuman berat, beberapa dihukum mati, meski bukti keterlibatan mereka tidak meyakinkan.

Di Eropa, pada 1 Mei awalnya dikenal sebagai festival rakyat tradisional (May Day). Namun, maknanya berubah seiring waktu menjadi simbol gerakan buruh.

Salah satu negara yang mendukung perayaan ini adalah Uni Soviet. Sebab, mendukung perayaan itu dianggap bisa mendorong solidaritas pekerja di Eropa dan Amerika Serikat dalam menentang kapitalisme.

Di Uni Soviet dan negara-negara blok Timur, 1 Mei menjadi hari libur penting yang dirayakan dengan parade besar, termasuk di Lapangan Merah Moskow, yang dipimpin oleh pejabat tinggi dan Partai Komunis untuk menghormati para pekerja sekaligus menunjukkan kekuatan militer.

Sementara itu, pada 1894, Presiden AS Grover Cleveland, menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional untuk menghormati para pekerja.

Hari Buruh yang pertama kali diperingati di AS kemudian menyebar ke Eropa hingga Indonesia.

Baca juga: Hari Buruh di Indonesia, Disambut Soekarno, Dihapus Soeharto, Dikembalikan Habibie dan SBY

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau