优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Tanda-tanda Kanker Paru-paru di Kulit yang Jarang Disadari, Apa Saja?

优游国际.com - 16/05/2025, 07:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel abnormal di jaringan paru-paru yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah atau getah bening.

Dilansir dari WebMD, kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok, paparan asap rokok, polusi udara, asbes, radon, riwayat keluarga, alkohol, termasuk virus.

Orang yang terkena kanker paru-paru akan mengalami sejumlah tanda, seperti batuk kronis, infeksi saluran pernapasan, sesak napas, mengi, dan nyeri dada.

Kanker paru-paru juga bisa menyebabkan suara serak, kesulitan menelan, sakit bahu, kelelahan, kelemahan, nafsu makan hilang, termasuk penurunan berat badan.

Selain itu, kanker paru-paru dapat menimbulkan sejumlah tanda di kulit, namun tidak semua orang menyadari tanda ini.

Lalu, apa saja tanda kanker paru-paru di kulit?

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Prostat di Perut, Kenali Sebelum Terlambat

1. Benjolan pada kulit

Kanker paru-paru dapat bermetastasis atau menyebar hingga ke kulit lalu menimbulkan benjolan.

Sel kanker yang berada di dekat permukaan kulit akan terlihat seperti benjolan (nodul) yang bulat, keras, dan berwarna seperti kulit.

Merujuk Very Well Health, benjolan akibat kanker paru-paru biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun terkadang dapat membentuk ulkus.

Lokasi metastasis kulit yang paling umum adalah dada, perut, kepala, dan leher.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Prostat yang Muncul di Malam Hari, Apa Saja?

2.Kulit mudah memar

Sindrom Cushing adalah sindrom paraneoplastik umum yang disebabkan oleh kanker paru-paru sel kecil.

Adapun, sindrom paraneoplastik pada sistem saraf adalah sekelompok kondisi langka yang berkembang pada sebagian orang yang menderita kanker.

Selain sistem saraf, sindrom paraneoplastik juga dapat memengaruhi sistem organ lain, termasuk hormon, kulit, darah, dan sendi.

Sindrom paraneoplastik pada sistem saraf terjadi ketika agen pelawan kanker pada sistem imun juga menyerang bagian otak, sumsum tulang belakang, saraf tepi, atau otot.

Jika sindrom tersebut terjadi, sekresi hormon adrenokortikotropik yang terlalu banyak dapat meningkatkan kadar kortisol.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau