"Kepanikan dan kebingungan di antara pasien, yang terluka, dan staf medis menghambat penyediaan perawatan kesehatan darurat," kata kementerian tersebut sebagaimana dilansir Middle East Eye.
Baca juga: Serangan Israel di Gaza Meningkat, 146 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir
Dua pasien dilaporkan terluka saat mencoba melarikan diri dari fasilitas tersebut.
Kementerian itu menuduh Israel meningkatkan kampanye sistematis untuk membuat rumah sakit yang ada di penjuru Gaza tidak dapat beroperasi.
Pengepungan tersebut juga terjadi beberapa hari setelah Rumah Sakit Eropa di Gaza tidak beroperasi lagi.
"Kami menyerukan kepada semua otoritas terkait untuk segera campur tangan guna memberikan perlindungan bagi staf medis, pasien, dan yang terluka di dalam rumah sakit," kata pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca juga: Serangan Terbaru Israel Tewaskan 100 Orang, Situasi Gaza Kian Memburuk
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam perluasan operasi Israel di Gaza.
"Saya mengecam dengan rencana Israel untuk memperluas operasi darat dan lainnya," kata Guterres di X, Sabtu (17/5/2025).
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Gaza akibat serangang Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 53.339 orang, sementara 121.034 lainnya terluka.
Dalam 24 jam terakhir saja, berbagai rumah sakit telah menerima 361 orang yang terluka karena serangan Israel yang terus berlanjut, sebagaimana dilansir Al Arabiya.
Baca juga: Trump Ingin Rebut Gaza dan Jadikan Zona Kebebasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.