KOMPAS.com -Pernahkah kamu melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dan menemukan hasilnya di atas normal?
Jika ya, kamu mungkin mendengar istilah hiperkolesterolemia atau dalam istilah medis disebut hypercholesterolemia.
Baca juga: 5 Fungsi Paru-Paru dan Cara Menjaganya Tetap Sehat
Apa itu hypercholesterolemia?
Melansir dari buku Medical-Surgical Nursing (2017) karya Sharon L. Lewis, hypercholesterolemia adalah kondisi medis di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, khususnya LDL atau kolesterol jahat.
Kolesterol sendiri adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel dan hormon. Namun, kelebihan kolesterol, terutama LDL, dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
Batas normal kolesterol total adalah di bawah 200 mg/dL. Jika kadar kolesterol mencapai 240 mg/dL atau lebih, maka kondisi tersebut tergolong hiperkolesterolemia.
Kondisi ini terbagi menjadi dua, yakni hiperkolesterolemia primer (keturunan/genetik) dan sekunder (disebabkan oleh gaya hidup atau penyakit lain seperti diabetes dan hipotiroidisme).
Baca juga: Cara Merawat Organ Tubuh agar Sehat
Merangkum buku Makanan-makanan Tinggi Kolesterol (2015) oleh Noviya Rimbi, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hypercholesterolemia.
Beberapa di antaranya bersifat genetis, namun banyak pula yang dipengaruhi oleh pola hidup.
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok menjadi pemicu utama.
Faktor-faktor risiko lain meliputi:
Selain itu, risiko penyakit jantung koroner meningkat secara signifikan pada individu dengan hiperkolesterolemia yang tidak ditangani.
Baca juga: Mengapa Fast Food Tidak Sehat?
Menangani hypercholesterolemia memerlukan kombinasi antara perubahan gaya hidup dan terapi medis jika diperlukan.
Berikut penjelasannya:
Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar LDL secara signifikan.
Untuk itu, penting menggantinya dengan lemak sehat seperti omega-3 yang terdapat dalam ikan, alpukat, dan kacang-kacangan.
Selain itu, memperbanyak asupan serat larut (seperti dari gandum utuh, buah, dan sayur) terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Berolahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan LDL.
Aktivitas seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, atau jogging minimal 150 menit per minggu sangat dianjurkan oleh WHO sebagai bagian dari pencegahan penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Pola Hidup Sehat
Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat akumulasi plak kolesterol. Alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Jadi, berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol menjadi langkah penting dalam penanganan hiperkolesterolemia.
Hypercholesterolemia adalah kondisi yang serius namun bisa dikendalikan. Mengetahui penyebab, risiko, dan cara mengatasinya merupakan langkah awal untuk hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit jantung.
So, tunggu apa lagi, segera periksa kadar kolesterol kamu dan terapkan pola hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.