优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

KH Ahmad Hanafiah, Pahlawan Nasional Asal Lampung

Semasa hidup, KH Ahmad Hanafiah ikut berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ketika Agresi Militer Belanda I terjadi pada 1947, KH Ahmad Hanafiah bersama dengan tentaranya di Laskar Hizbullah membantu perjuangan TNI yang memberikan perlawanan sengit terhadap Belanda.

Berkat perjuangannya ini, pada Rabu (8/11/2023), KH Ahmad Hanafi secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.

Dengan demikian, KH Ahmad Hanafiah menjadi tokoh kedua asal Lampung yang bergelar serupa, setelah Radin Inten II.

Pendidikan

KH Ahmad Hanafiah lahir pada 1905 di Kecamatan Sukadana (sekarang wilayah Kabupaten Lampung Timur).

Ayahnya adalah seorang pimpinan Pondok Pesantren Istishodiyah, pesantren pertama yang berdiri di Karesidenan Lampung.

Semasa kecil, KH Ahmad Hanafiah telah menempuh pendidikan di sekolah formal dan tidak formal.

KH Ahmad Hanafiah mengawali pendidikannya dengan sekolah di Guverment di Sukadana pada 1916.

Lalu, pada 1916 hingga 1919, ia belajar di Pesantren Jamiatul Chairdi Jakarta.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Pesantren Kelantan Malaysia pada 1925 hingga 1930.

Setelah pendidikannya selesai di Malaysia, Ahmad Hanafiah lanjut kuliah di Masjidil Haram, Mekkah, Saudi Arabia, pada 1930 hingga 1936.

Adapun pendidikan nonformal yang ditempuh KH Ahmad Hanafiah ia peroleh dari kedua orang tuanya yang mengajarkan tentang ilmu pengetahuan agama Islam. 

Oleh sebab itu, pada usia 5 tahun, Ahmad Hanafiah sudah khatam membaca kitab suci Al-Quran.

Kiprah

Sekembalinya ke Indonesia, KH Ahmad Hanafiah aktif menjadi mubaligh di kota asalnya, Lampung.

Berkat kepiawaiannya dalam mengatur organisasi yang meliputi manajemen organisasi yang sangat rapi membuat Ahmad Hanafiah dipercaya sebagai ketua Sarekat Islam di wilayah Kawedanan Sukadana pada 1937 hingga 1942.

Sebagai ketua, Ahmad Hanafiah menerapkan usaha-usaha mebel, home industry sabun, rokok keretek untuk membantu keahlian para masyarakat dan para santrinya.

Lebih lanjut, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, KH Ahmad Hanafiah diangkat menjadi anggota Sa-ing-kai atau semacam anggota dewan masa Jepang di Karesidenan Lampung.

Sepanjang kariernya, KH Ahmad Hanafiah terkenal sebagai sosok ulama yang produktif dalam menghasilkan karya-karya di bidang agama Islam.

Salah satu karya tulis KH Ahmad Hanafiah yang terkenal adalah Kitab Al Hujjah dan Kitab Tafsir Ad-Dohri.

Perjuangan KH Ahmad Hanafiah

Pada masa penjajahan Belanda, KH Ahmad Hanafiah sempat menjadi buronan ketika ia menjabat sebagai ketua Sarekat Dagang Islam (SDI) di daerahnya.

Sebab, pada masa itu, SDI dipandang sebagai organisasi yang membahayakan bagi pemerintahan Belanda.

Lebih lanjut, setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, berita kemerdekaan ini baru terdengar di Lampung pada 24 Agustus 1945.

Dalam menyambut kemerdekaan Indonesia, dibentuk beberapa organisasi atau badan-badan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, seperti Laskar Hizbullah, Laskar Fisabilillah, API, Barisan Pelopor, dan Laskar Rakyat.

KH Ahmad Hanafiah sendiri menjabat sebagai ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan Indonesia.

Pada masa kepemimpinannya di Laskar Hizbullah, terjadi pertempuran hebat antara Laskar Hizbullah bersama TNI melawan Belanda di Front pertempuran Kemarung.

Saat itu, Kemarung masih berwujud hutan yang kemudian dimanfaatkan sebagai basis pertempuran yang ideal untuk pasukan KH Ahmad Hanafiah.

Meskipun hanya berbekal senjata-senjata tradisional, seperti golok, Laskar Hizbullah tidak takut melawan pasukan Belanda.

Sewaktu di hutan, Laskar Hizbullah mengatur strategi untuk menyerang pertahanan Belanda di Kota Baturaja, Sumatera Selatan.

Akan tetapi, sebelum menyerang, strategi Laskar Hizbullah berhasil diketahui oleh pasukan Belanda karena adanya pejuang yang diduga berkhianat dan membocorkan informasi tersebut kepada Belanda.

Akibatnya, TNI memutuskan mundur.

Sementara itu, Laskar Hizbullah yang tengah beristirahat tiba-tiba disergap oleh pasukan Belanda dan terjadi pertempuran hebat di antara keduanya.

Anggota Laskar Hizbullah diketahui banyak yang gugur dan tertawan.

KH Ahmad Hanafiah berhasil ditangkap hidup-hidup, yang kemudian dimasukkan ke dalam karung dan ditenggelamkan di Sungai Ogan.

Referensi:

  • Setiawan, Johan. Aman. (2018). KH Ahmad Hanafiah: Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Karesidenan Lampung. Jurnal Historia. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018.

/stori/read/2023/11/08/203000979/kh-ahmad-hanafiah-pahlawan-nasional-asal-lampung

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke