优游国际

5 Paus dengan Periode Menjabat Paling Singkat

KOMPAS.com - Prosesi konklaf yang berlangsung untuk pemilihan Paus baru dalam Gereja Katolik dunia dilakukan pada 7 Mei 2025.

Jabatan Paus merupakan jabatan tertinggi yang bertanggung jawab untuk mengarahkan seluruh gereja dan menyebarkan kedamaian bagi semua umat.

Santo Petrus tercatat sebagai Paus pertama. Meski Paus terhitung sebagai jabatan prestisius, terdapat sejumlah Paus yang hanya sempat menjabat dalam periode singkat.

Setidaknya, ada lima Paus dalam sejarah Gereja Katolik dunia yang hanya menduduki Takhta Suci kurang dari 30 hari.

Daftar Paus tersingkat saat menjabat

Merangkum laman Aleteia dan Catholicnewsagency, berikut ini adalah daftar Paus tersingkat saat menjabat:

1. Paus Leo XI (1605/27 Hari)

Pada 1 April 1605, Paus Leo XI terpilih sebagai Paus baru pada usia 69 tahun. Nama aslinya adalah Alessandro de Medici dan lahir di Firenze. Dalam sejarah kepausan, ia dikenal berasal dari keluarga terkenal, Medici, dan cucu keponakan Paus Leo X.

Semula, Alessandro de Medici menjadi duta besar di Roma untuk Tuscany. Setelah itu, ia mulai menjadi uskup, uskup agung, dan lantas diangkat jadi kardinal. Ia juga tercatat pernah menjadi utusan Paus di Prancis dan kepala Kongregasi Uskup.

Saat dipilih sebagai Paus, ia menyandang nama Paus Leo XI. Kesehatannya yang memburuk menghalangi aktivitas Paus Leo XI. Ia akhirnya meninggal setelah 27 hari menjabat karena sakit, tepatnya pada 27 April 1605.

2. Paus Theodore II (897/20 Hari)

Paus Theodore II mengisi Takhta Suci selama sekitar 20 hari pada bulan Desember 897. Meski belum sampai sebulan menduduki jabatan Paus, ia dikenal sebagai sosok yang memulihkan para pendeta yang dikenal secara tidak adil. Ia juga memberi pemakaman yang layak terhadap Paus Formosus, pendahulunya.

Sebelumnya, Paus Formosus digulingkan oleh Paus Stephen VI dan jenazahnya diadili dalam sebuah prosesi yang disebut "Cadaver Synod". Saat Paus Theodore II menjabat, ia membersihkan nama baik Formosus dan menguburkannya secara terhormat.

Paus Theodore II lengser karena meninggal dunia usai menjadi Paus selaam 20 hari. Adanya intrik di seputar kontroversi "Cadaver Synod" membuat sebagian orang menduga bahwa Theodore II mati dibunuh.

3. Paus Selestinnus IV (1241/17 hari)

Paus Selestinus IV lahir dengan nama Goffredo da Castiglione di Milan. Waktu Goffredo dihabiskan bersama ordo religius Cistercian dan jad uskup kardinal Sabina. Ia masih keponakan Paus Urbanus III.

Goffredo da Castiglione terpilih sebagai Paus pada tanggal 25 Oktober 1241 dengan nama Paus Selestinus IV. Pemilihannya diwarnai dengan kebuntuan politik di antara para kardinal selama berbulan-bulan. Setelah 17 hari memegang jabatan Paus, ia meninggal dunia sebelum ditahbiskan. Masalah kesehatan diduga jadi penyebab kematiannya.

4. Paus Bonifasius VI (896/15 hari)

Paus Bonifasius VI terpilih sebagai Paus baru pada April 896. Ia memerintah selama 15 hari saat gereja tengah mengalami periode ketidakstabilan.

Paus Bonifasius VI termasuk Paus yang hanya sedikit memiliki catatan dokumentasi dalam sejarah kepausan, sehingga tidak banyak diketahui tentangnya.

Namun, proses pemilihan Paus baru untuknya dianggap cukup kontroversial. Selama hidupnya, ia dua kali dicopot dari jabatannya, yaitu sebagai subdiakon dan imam.

5. Paus Urbanus VII (1590/13 hari)

Paus Urbanus VII memiliki nama asli Giambattista Castagna. Ia dilahirkan di Roma, kota kelahiran ibunya. Adapun ayahnya merupakan seorang bangsawan Genoa, sedangkan pamannya adalah kardinal.

Sebelum memegang jabatan Paus, Castagna pernah bekerja di pemerintahan dan diplomasi atas nama kepausan. Ia kemudian menjadi uskup agung pada 1553, lantas diangkat sebagai kardinal pada 1583.

Pada 15 September 1590, Castagna dipilih sebagai Paus dengan nama Paus Urbanus VII. Ia menjabat selama 13 hari, periode tersingkat dalam sejarah kepausan.

Paus Urbanus VII terserang malaria dan meninggal dalam usia 69 tahun pada 27 September 1590.

Paus Urbanus VII punya rekam jejak sebagai Paus pertama yang memperkenalkan larangan merokok, serta larangan penggunaan tembakau di dalam dan luar gereja. Ia juga mewariskan kekayaan pribadinya untuk gadis-gadis miskin.