Selama lebih dari dua dekade menjadi presiden, Saddam Hussein telah melakukan banyak pembunuhan massal terhadap rakyat Kurdi di utara dan rakyat Syiah di selatan Irak.
Peristiwa ini kemudian mendorong Amerika Serikat membentuk Operation Iraqi Freedom atau Pembebasan Warga Irak.
Amerika Serikat ingin warga Irak bisa mendapat kemerdekaan dan menjalani hidup secara bebas.
Dari faktor ekonomi, Irak merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi.
Dengan cadangan minyak sebesar itu, Irak akan memiliki pengaruh yang kuat untuk negara-negara tetangganya, bahkan dunia.
Amerika Serikat ingin mendapatkan kontrol atas minyak di Irak supaya mereka tidak lagi bergantung dengan negara-negara Eropa dan Asia Timur.
Baca juga: Politik Arab Spring di Timur Tengah (2011)
Bagi Amerika Serikat, Irak dianggap memiliki lokasi yang strategis untuk bisa mendirikan pangkalan militer di wilayah Timur Tengah.
Hal ini tentu akan memberikan keuntungan bagi AS dan sekutu terdekatnya di Timur Tengah, yakni Israel.
Selain itu, Irak yang memiliki cadangan minyak terbesar kedua juga dapat menguntungkan perusahaan minyak AS yang berdiri di sana.
Referensi: