KOMPAS.com - Ramai di media sosial, pertanyaan benarkah tes swab PCR saat sakit, maka hasilnya akan positif Covid-19?
Sebagaimana yang diunggah oleh akun Twitter ini, yakni sebuah tangkapan layar komentar di unggahan TikTok.
"Kalau sakit gausah swab/antigen mending diem dirumah minum obat. soalnya klo pusing dikit aja pas swab di positive ini," tulis salah satu akun tersebut.
Benarkah demikian?
Berikut penjelasan dari ahli patologi klinik:
Penjelasan ahli
Ahli patologi klinik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto membantah anggapan tersebut.
Menurutnya, saat sedang menderita sakit saja tanpa infeksi Covid-19, maka hasil PCR akan negatif.
Hal tersebut dikarenakan PCR bersifat spesifik mendeteksi RNA virus corona.
Berbeda jika sedang sakit dan hasil PCR positif, maka orang tersebut terinfeksi Covid-19 dan bukan terkena sakit flu biasa.
“Virus penyebab flu yang sudah biasa kita alami itu berbeda dengan virus penyebab Covid-19. Begitu juga berlaku untuk tes antigen,” kata Tonang, dalam keterangan tertulisnya kepada ÓÅÓιú¼Ê.com, Selasa (8/2/2022).
Cara kerja swab PCR dan antigen
Swab adalah metode untuk memperoleh bahan pemeriksaan atau sampel.
Menurut Tonang, swab dilakukan dengan cara mengusapkan kapas halus ke permukaan nasofaring atau orofaring.
Swab PCR atau antigen adalah dua tes yang diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tes antigen
Dilansir dari ÓÅÓιú¼Ê.com, (24/3/2021), tes antigen dapat mendeteksi protein spesifik dari virus corona SARS-CoV-2.
Antigen sendiri merupakan zat yang dapat merangsang sistem imun, dapat berupa protein, polisakarida, dan sebagainya.
Saat terinfeksi virus, tubuh secara alami akan merespons dengan mengeluarkan protein spesifik tertentu.
Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein.
Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga dapat diketahui apakah terinfeksi virus corona atau tidak.
Tes swab PCR
Sementara itu, PCR mendeteksi materi genetik dan fragmen virus corona SARS-CoV-2, bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi.
Teknologi PCR mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.
Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 memiliki materi genetik RNA (rantai tunggal asam ribonukleat).
Pemeriksaan virus jenis ini dilakukan dengan mengubah RNA menjadi DNA atau asam deoksiribonukleat yang memiliki rantai ganda.
Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik ini diperbanyak dengan teknologi PCR. Jika mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik virus corona, maka hasil tes dinyatakan positif.
/tren/read/2022/02/09/060100265/benarkah-tes-swab-saat-sakit-hasilnya-pasti-positif-covid-19-