Kondisi tersebut ditandai ketika kucing mempunyai perilaku berbeda dibandingkan biasanya, yakni tampak lebih pendiam.
Para warganet juga menanyakan mengapa kucing peliharaannya bisa mengalami demam, flu, dan batuk itu. Sementara warganet lainnya apakah memungkinan kucing batuk.
Berikut ini sejumlah keluhan warganet mengenai kucingnya yang demam, flu, ataupun batuk:
“Kucing gua seharian tumben ga gigit n cakar, taunya lagi demam,” cuit @Rae, Kamis (15/5/2025).
“Guyssss kucing ku kena flu, mending langsung di bawa ke dokter apa gimana???” tulis @salblu*, Kamis (15/5/2025).
“Kucing batuk tuh apa memungkinkan???” ketik @rki**, Kamis (15/5/2025).
Lantas bisakah kucing demam, flu, dan batuk?
Penjelasan ahli kedokteran hewan
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Slamet Raharjo mengonfirmasi bahwa kucing bisa demam, flu, dan batuk.
“Iya. Demam, flu, dan batuk bisa terjadi pada semua mamalia termasuk anjing dan kucing,” kata dia kepada 优游国际.com, Jumat (16/5/2025).
Slamet menyebutkan, ketiga kondisi tersebut merupakan respons tubuh kucing terhadap infeksi dan/atau gangguan kesehatan, khususnya pada saluran pernapasan.
Bakteri yang dapat menyebabkan demam, yakni bernama Bartonella henselae. Sementara virus yang bisa menginfeksi kucing dan menyebabkan demam seperti Feline calicivirus, Feline herpesvirus, dan Feline panleukopenia virus.
Adapun gejala demam pada kucing, antara lain nafsu makan bisa berkurang atau bahkan tidak ingin makan sama sekali.
“Suhu tubuh meningkat di atas 39,5 derajat celsius, menggigil,” ucap Slamet.
Sementara jenis bakteri yang mengakibatkan flu pada kucing, yaitu Bordetella bronchiseptica dan Chlamydophila felis.
Kemudian virus yang menyebabkan infeksi dan memicu flu pada kucing, termasuk Feline herpesvirus dan Feline calicivirus. Flu juga bisa diakibatkan oleh alergi.
Adapun beberapa gejala flu yang terjadi pada kucing, di antaranya mata berair dan suaranya menghilang.
“(Juga) leleran hidung, bersin,” ujar Slamet.
Sementara itu, dosen kedokteran hewan Universitas Nusa Cendana, Yeremia Yobelanno Sitompul menyampaikan hal senada.
Namun dia mengungkapkan bahwa batuk pada kucing tidak hanya disebabkan oleh masalah pada saluran pernapasan.
“Batuk juga bisa indikasi masalah jantung,” tuturnya kepada 优游国际.com, Jumat (16/5/2025).
Dikutip dari Cats Protection, kucing bisa menderita kardiomiopati hipertrofik, kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati restriktif, dan gagal jantung.
Kardiomiopati hipertrofik sendiri adalah kondisi ketika otot jantung menjadi menebal. Kemudian kardiomiopati dilatasi merupakan kondisi otot jantung menipis dan menjadi lembek.
Kemudian kardiomiopati restriktif menyebabkan jaringan parut di jantung dan menghentikan gerakan otot yang normal.
Lalu gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat memompa secara optimal ke seluruh tubuh kucing.
Pengobatan demam, flu, dan batuk pada kucing
Yeremia menyampaikan, pengobatan atau penyembuhan terhadap demam, flu, dan batuk pada kucing disesuaikan dengan kondisinya.
“Penyembuhannya bisa dengan obat minum kalau hewan tidak ada gejala muntah. Injeksi juga bisa mungkin sampai perlu nebulizer,” ungkapnya.
Obat minum yang dimaksud pun bervariatif, disesuaikan dengan penyebab masalah kesehatan yang dialami kucing.
Apabila kucing sakit karena adanya infeksi bakteri, maka dokter hewan akan memberikan antibiotik. Dokter juga mungkin memberikan obat pereda batuk.
/tren/read/2025/05/17/170000265/bisakah-kucing-demam-flu-dan-batuk-seperti-manusia-ini-penyebabnya