KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedang belajar mengenai digital marketing viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh pengelola akun Instagram @infipop*** pada Sabtu (17/5/2025), yang menarasikan siswa SMK Negeri 1 Purbalingga sedang sibuk mempelajari dunia affiliate marketing.
"SMKN 1 Purbalingga kini mulai dikenalkan dunia Affiliate Marketing ke para siswanya. Melalui fasilitas lengkap dan bimbingan langsung, para murid diajak terjun langsung ke proses produksi konten," tulis keterangan video tersebut.
Para siswa melakukan beragam praktik affiliate marketing mulai dari live streaming, pengambilan gambar, editing video, photoshoot produk, hingga membuat dan menghafal script di Laboratorium Bisnis Digital.
Tuai respons positif warganet
Unggahan ini pun menuai respons positif dari warganet yang tak sedikit memberikan pujian terhadap apa yang dilakukan para siswa SMK.
Mayoritas warganet berpendapat pembelajaran bisnis digital siswa SMK mampu menjawab tantangan perkembangan zaman.
"Ini yang diperlukan sebagai bekal masa depan. Sekolah yg hebat!! Mempersiapkan siswa sesuai perkembangan jaman," tulis warganet lewat akun @wpras***.
"Keren sih.. Skill marketing sejak dini.. Sangat perlu di era sekarang," kata pemilik akun @kratosstudios***.
"Mantap inilah yang disebut SMK siap kerja dan siap tempur," cuit @krisnaa***.
Warganet lain pun berharap apa yang dilakukan oleh para siswa di SMK Negeri 1 Purbalingga bisa direplikasi oleh sekolah lain.
"Keren bgt.. semoga SMK di Tegal bakal nyusul buat mengajak peserta didik buat belajar skil marketing secara langsung," ujar pemilik akun @kang.wit***.
"Ada nggk sih di Pekanbaru biar anak gw , masukin ke sekolah kek gitu ... Biar ada jiwa pebisnis nya , andai andai gw udh nggk ada di dunia mereka setidaknya bisa mandiri . Mereka perintis bukan pewaris jadi harus punya skill ini," tutur @yulitaanggrai***.
Fenomena ini pun memunculkan pertanyaan penting mengenai keterampilan apa yang sebaiknya diberikan kepada generasi muda agar mereka benar-benar siap terjun ke dunia profesional maupun wirausaha.
Di sisi lain, muncul pula pertanyaan soal jurusan SMK apa saja yang kiranya sudah masih relevan lagi disediakan di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dunia kerja sekarang ini?
Bisnis digital sangat tepat di era sekarang
Pemerhati pendidikan dari Perguruan Tamansiswa, Darmaningtyas, menilai pengenalan materi digital marketing kepada siswa SMK adalah hal yang baik dan tepat dilakukan di era sekarang ini.
Namun, kemampuan yang diajarkan di tingkat SMK sebaiknya disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka, yakni masih bersifat dasar atau pemula, belum sampai pada tingkat mahir atau ahli.
"Sebagai pengenalan kepada pelajar tingkat SMK ok saja, tapi sesuai dengan tingkatannya," ujarnya saat dimintai pendapat 优游国际.com, Minggu (18/5/2025).
Darmawan menganggap, pembelajaran lebih mendalam tentang digital marketing sebaiknya dilakukan anaka-anak di jenjang perguruan tinggi.
Mereka diharapkan dapat didorong untuk menguasai materi secara lebih komprehensif dan profesional.
"Perkara digital marketing, memang sudah saatnya dikenalkan ke siswa SMK," jelasnya.
Sektor agro juga penting, tapi minim apresiasi
Selain digital marketing, Darmaningtyas juga menyoroti pentingnya sektor agro dalam pendidikan kejuruan.
Jurusan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kelautan dinilainya masih sangat relevan dan penting untuk masa depan bangsa.
Namun, ia menyayangkan rendahnya apresiasi atau perhatian terhadap sektor-sektor tersebut.
"Sebaliknya sektor agro seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kelautan sebetulnya tetap dibutuhkan, cuma penghargaan sosial dan ekonominya yang kurang," ujarnya.
Padahal, sektor ini memiliki peran besar dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian nasional.
Jurusan SMK yang sudah tidak relevan
Di sisi lain, Darmaningtyas juga mengkritisi sejumlah jurusan SMK yang dianggap mulai kehilangan relevansinya dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Ia menyebut jurusan seperti Administrasi Perkantoran, Manajemen, dan Akuntansi sebaiknya dipertimbangkan untuk ditutup.
"Jurusan Admin kantor, Manajemen, dan Akuntansi di tingkat SMK sepertinya sudah tidak relevan lagi, karena kebutuhan tenaga tersebut bisa dipenuhi dari politeknik atau bahkan S1," kata Darmaningtyas.
Menurutnya, lulusan SMK dari jurusan-jurusan tersebut kurang memiliki daya saing karena kemampuan mereka seringkali kalah dibanding lulusan perguruan tinggi, sementara banyak dari mereka juga tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Jadi daripada belajar sia-sia, mending ditutup saja," tegasnya.
/tren/read/2025/05/19/050000765/apa-saja-jurusan-smk-yang-perlu-diperbarui-atau-dihentikan-ini-masukan